Liputan6.com, Nyon - Insiden rasisme di Ukraina mendapat perhatian serius konfederasi sepakbola Eropa (UEFA). Empat orang penonton berkulit hitam diserang ketika sedang menonton pertandingan Liga Champions antara Dyanmo Kiev kontra Chelsea, pertengahan pekan lalu di Kiev.
Hingga kini, UEFA belum bisa menjatuhkan sanksi apapun terhadap Dyanmo karena belum menemukan bukti kuat suporternya bertindak rasis. Namun, UEFA bisa menjatuhkan hukuman berat pada wakil Ukraina tersebut di Liga Champions bila benar-benar terbukti suporternya melakukan tindakan rasis.Â
Badan independen anti-rasis Erop (FARE) telah mengumpulkan bukti-bukti, pendukung Dynamo melakukan diskriminasi warna kulit di laga kontra Chelsea. UEFA menyatakan, bakal membentuk tim gugus tugas untuk menyelidiki kasus ini. Tim tersebut bertugas mencari fakta-fakta seputar penyerangan terhadap penonton kulit hitam.Â
Advertisement
Nantinya tim tersebut dibawah kendali Komite Disipilin UEFA."Mengenai tanggal pertemuan, kami akan sampaikan lebih lanjut," ujar pernyataan UEFA sebagaimana dilansir dari The Guardian.
Sebelumnya, Komdis UEFA awal tahun ini juga menjatuhkan denda pada Dynamo Kiev atas ulah rasis pendukungnya ketika menghadapi Everton di ajang Europa League musim lalu sebesar 15 ribu euro (Rp 226 juta).Â
Insiden berbau rasisme yang kerap terjadi di Ukraina membuat pengelola stadion di NSKÂ Olimpiyskiy memisahkan penonton berdasarkan warna kulit."Kami berusaha untuk membuat tempat khusus (untuk suporter berkulit hitam), ini untuk menghindari aksi manifestasi rasisme," ujar Spilchenko, selaku kepala stadion seperti dilansir Dailymail, Selasa (27/10/2015).
Pemerintah Ukraina cenderung masih mengabaikan masalah rasis di sepakbola. Mereka menganggap rasis di sepakbola masalah sepele. Wakil Presiden sepakbola Ukraina, Igor Kochetov ogah mengambil pusing atas masalah ini. Itu terlihat dari pernyataanya pada koran lokal, Vesti setelah pertandingan kontra Chelsea.
Menurut dia, insiden itu terjadi karena orang-orang berkulit hitam itu membawa flare ke dalam stadion dan kedapatan tidak memiliki tiket. "Saya kira ini bentuk provokasi yang mereka lakukan," katanya.
Terpisah, Wakil Presiden Dynamo, Alexei Semenenko menilai, insiden ini merupakan rekayasa demi kepentingan Rusia dan Kremlin. "Ini dilakukan agar televisi Rusia bisa menayangkan gambar dan berkata: Anda lihat, orang-orang Ukraina memukuli orang-orang kulit hitam." (Rjp/Ian)