Indonesia Ingin Nego Biaya Kompensasi Tuan Rumah Asian Para Games

"Kita akan bayar, namun kita harus jual mahal karena mereka lagi butuh," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 18 Jan 2016, 22:59 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2016, 22:59 WIB
3rd Indonesia Asian Para Games 2018
Menpora Imam Nahrawi saat memimpin rapat pembahasan tuan rumah 3rd Indonesia Asian Para Games 2018 di Jakarta, Senin (18/1/2016). (Liputan6.com/Kemenpora)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia siap menjadi tuan rumah 3rd Indonesia Asian Para Games 2018. Ini sesuai Keppres Tahun 2016 tentang Kepanitiaan Nasional Asian Para Games. Namun, pemerintah masih merasa perlu untuk menegosiasikan biaya kompensasi tuan rumah yang dipatok Asian Paralympic Comitee (APC) sebesar US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 34 miliar.

"Itu (biaya konpensasi tuan rumah—red) rasionalisasinya untuk apa, untung kita belum tanda tangan kontrak jadi masih bisa dinego. Di pertemuan Riyadh nanti harus kita tegaskan. Kita akan bayar, namun kita harus jual mahal karena mereka lagi butuh," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Jakarta, Senin (18/1/2016).

Baca Juga

  • Messi Jadi Tumbal Kemenangan Barcelona atas Bilbao
  • 5 Wanita 'Langganan' Pesepak Bola Top Dunia
  • Meski Dibuang, Balotelli Tetap Dukung Liverpool

Negosiasi biaya kompensasi tuan rumah akan menjadi salah poin yang disampaikan pada Executive Board Meeting APC di Riyadh, akhir bulan ini. Poin lain yang akan dibahas di antaranya terkait jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan. Menpora tentu sangat menyambut baik rencana Asian Para Games yang merupakan paket dari Asian Games 2018 di Indonesia.

"Asian Para Games harus jadi obat dan dijadikan semangat serta motivasi baru. Kita harus tetap berjalan dan menyiapkannya," tutur Menteri Imam.

Terkait kota yang dipilih saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018, Menteri Imam meminta dipertimbangkan ulang agar bisa dikaji betul kemungkinan orang datang untuk menyaksikan pertandingan. Ia juga meminta agar ada komunikasi ke Kementerian PUPera mengenai pembangunan wisma atlet yang ramah difabel.

Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Faisal Abdullah mengatakan, ada tiga poin yang akan menjadi bahan pembicaraan antara pemerintah dan Executive Board Meeting APC di Riyadh nanti. Yakni soal wewenang tuan rumah, cabang olahraga yang dipertandingkan, dan soal fee.

Menurut Faisal, draft kontrak tuan rumah adalah menyediakan buku pedoman (APC Handbook, Para Games Guideline, Asian Para Games Sport Rule, APC Technical Agreement), pembayaran kompensasi tuan rumah (right fee) sebesar US$ 2,5 juta (Rp 34 miliar) dan pembayaran keuntungan marketing 40 persen atau maksimal US$ 1 juta (Rp 13,9 miliar), pembagian hak dan keuntungan penyelenggaraan, dan ketentuan lainnya.

Negosiasi nilai kontrak pembayaran kompensasi tuan rumah tersebut yang menjadi perhatian dan perlu dibahas matang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya