Terens Puhiri: Mutiara Papua yang Tak Pernah Menyerah

Terens pertama kali dikenal ketika mencetak delapan gol hanya dalam tiga laga saat berlaga bersama timnas U-16 diajang AFF Cup U-16 2012.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Mei 2016, 07:10 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 07:10 WIB
Terens Puhiri
Dua assist diciptakan Terens Puhiri dalam laga melawan Persela, Sabtu, 6 Februari 2016. (sumber: PBFC Media/Liputan6.com/Istimewa))

Liputan6.com, Samarinda - Pusamania Borneo FC memang belum bisa berbicara banyak sejauh ini di kompetisi Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo. Tim asal Kalimantan Timur ini bahkan belum mampu meraih kemenangan dalam dua pertandingan yang telah dijalani.
 
Kendati demikian hal tersebut tak mengalangi bintang muda Terens Owang Puhiri menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ya, pemain muda asal Papua itu selalu berhasil memperlihatkan performa memuaskan meski PBFC gagal meraih kemenangan.
 
Pada laga pertama melawan Bali United, Terens berulang kali mengancam gawang Ruly Desrian dari sisi sayap. Lalu saat menghadapi Persib Bandung, Terens juga tampil apik lantaran sering kali mampu membuat kocar-kacir barisan belakang yang dikawal oleh Vladimir Vujovic dan Purwaka Yudhi.
 
Terens diprediksi akan kembali menunjukkan performa mengesankan saat menghadapi Persiba Balikpapan pada laga bertajuk Derby Kalimantan Timur. Jika dilihat di atas kertas, kualitas pemain yang dimiliki Beruang Madu bisa dibilang tak sebaik dari Bali United atau Persib. Oleh sebab itu, laga nanti dipastikan bakal menjadi panggung bagi Terens menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Baca Juga

  • Sarah Noon, Wanita Cantik Kekasih Rio Haryanto
  • Gara-gara MU, Chelsea Pilih Cerai dengan Adidas
  • Diminati Menpora, Mourinho Kebingungan Latih Tim Mana

Terens pertama kali dikenal ketika mencetak delapan gol hanya dalam tiga laga saat berlaga bersama timnas U-16 diajang AFF Cup U-16 2012. Sebelum bergabung bersama timnas U-16, bakat Terens memang sudah terendus para pencari bakat.
 
Terbukti pada tahun 2011, dia berhasil terpilih untuk melakukan pemusatan latihan bersama Arsenal Football Academy selama tiga bulan. Talenta Terens juga terus memukau seiring waktu berjalan.

Terens sebenarnya juga termasuk dalam generasi emas timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Namun faktor cedera tulang kering membuatnya urung bergabung bersama Evan Dimas dan kawan-kawan yang sukses menjuarai Piala AFF dan lolos ke Piala Asia.

Penuh Perjuangan

Kendati memiliki karier yang cemerlang meski sangat muda, perjalanan Terens ternyata tidaklah mudah. Mengawali karier pada tahun 2006, Terens muda berusaha keras agar masuk klub Numbay Star. Akan tetapi, dia harus menerima kenyataan pahit tidak lolos seleksi karena dianggap terlalu pendek.
 
Meski begitu, Terens tidak putus asa dan terus berjuang mengejar dunia yang dicintainya itu. Setahun kemudian, dia akhirnya lolos masuk ke SSB Numbay Star. Namun, dia kembali mengalami kegagalan setelah klubnya takluk dari Akademi Sepak Bola Emsyk di final Liga Danone.
 
Setahun kemudian, Terens sukses menjuarai Liga Danone dan berangkat ke Jakarta. Kegagalan kembali dia terima di Jakarta setelah klubnya hanya mampu sampai babak semifinal setelah ditaklukkan Jawa Tengah.
 
Meski begitu, dia berhasil menyabet gelar pemain terbaik dan top skorer berkat torehan lima golnya. Di kancah profesional, nama Terens melesat bak roket. Performa apiknya d Piala Presiden membuatnya menjadi idola baru PBFC. Berposisi sebagai penyerang sayap, Terens memiliki kecepatan yang susah ditandingi bek-bek lawan.
 
Meski begitu, usianya yang baru menginjak 19 tahun tak bisa dibohongi. Terens sangat kesulitan untuk menjaga konsistensinya dalam bermain. Usai sukses menunjukkan performa menawan di Piala Presiden, sinar bintang Terens meredup di Piala Jenderal Sudirman.
 
Namun, dia sukses kembali bersinar ketika membantu PBFC menjuarai Piala Gubernur Kaltim. Saat itu, Terens berhasil menyabet gelar pemain terbaik setelah tampil apik sepanjang turnamen.
 
Terens merupakan tipe pemain sayap murni. Dia memiliki kecepatan dan kemampuan untuk melewati lawan. Dia juga tak pernah merasa gugup bermain bersama pemain-pemain yang lebih senior seperti Ponaryo Astaman hingga Zulkifli Syukur.
 
Saat bermain, Terens selalu sukses menunjukkan decak kagum bagi yang melihat permainannya. Bahkan di usianya yang masih belia, Terens juga tak pernah tertutupi dengan nama besar pemain-pemain lain.
 
Wajar jika pada gelaran Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo, Terens diprediksi bakal bersinar terang dan terus memukau persepakbolaan Indonesia dengan talentanya. (Laporan Yosef Deny Kurniawan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya