Liputan6.com, Jakarta - Dicabutnya sanksi FIFA melegakan seluruh pecinta sepak bola Tanah Air. Artinya, Indonesia kembali membentuk timnas untuk berlaga di kancah internasional. Paling dekat adalah berkiprah di Piala AFF 2016 yang digelar pada November sampai Desember 2016.
Gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo dijadikan sebagai pelatih yang ditunjuk menukangi Merah Putih, Alfred Riedl, untuk memantau pemain-pemain yang potensial masuk ke timnas.
Baca Juga
- Mourinho Turun Tangan Kembalikan Pogba ke MU
- Nasi, Menu Buka Puasa Striker Real Madrid
- Surat Mengharukan Bu Guru untuk Messi
Pelatih asal Austria itu hanya memiliki waktu kurang dari enam bulan untuk membangun skuat timnas yang kuat. Meski diinstruksikan lebih banyak mengedepankan pemain-pemain muda, tapi Riedl tak boleh melupakan pemain-pemain senior. Maklum saja, dengan waktu persiapan yang mepet, pemain senior dibutuhkan untuk cepat beradaptasi dan bisa membimbing pemain muda.
Kendati lebih banyak memanggil pemain muda, sinyal Riedl tetap mengandalkan pemain senior cukup kuat. Tuntutan prestasi. Ya, andai mampu meraih hasil maksimal, Merah Putih tetap harus diperkuat pemain-pemain senior.
Lini tengah jelas menjadi salah satu perhatian paling utama. Bukan apa-apa, lini tengah sangat vital di sepak bola. Sisi yang paling membuat sibuk Riedl jelas menentukan siapa pemain yang tepat untuk menjadi pengatur permainan. Maklum saja, di TSC banyak pemain yang memiliki karakter seperti itu. Tak hanya pemain muda, pun senior.
Berikut ini 5 pemain yang potensial menjadi pengatur permainan timnas Indonesia dan dipanggil Riedl:
Raphael Maitimo (Arema Cronus)
Raphael Maitimo (Arema Cronus)
Pemain ini salah satu gelandang senior yang masih pantas menjadi tulang punggung Merah Putih. Meski sudah berusia 32 tahun, kontribusinya bersama Arema Cronus di TSC 2016 cukup besar. Dia selalu bermain dalam 8 laga dan sudah mengemas 1 gol.
Maitimo dikenal memiliki akurasi umpan yang sangat terukur. Selai itu, dia dibekali visi permainan yang tajam dan ketenangan saat membawa bola. Maitimo juga sudah kenyang bermain bersama Indonesia dengan melakoni 21 caps. Dia menghiasinya dengan 4 gol.
Advertisement
Evan Dimas (Bhayangkara Surabaya United)
Evan Dimas (Bhayangkara Surabaya United)
Alumnus timnas U-19 ini memang layak untuk menjadi andalan di timna senior. Kemampuan dia dalam mengatur irama permainan plus menjadi sumber gol tak diragukan lagi. Keberadaannya membuat lini tengah tim yang dibela selalu lebih kreatif.
Sejak kembali memperkuat Bhayangkara SU usai menimba ilmu di Spanyol, performa timnya meningkat drastis. Bermain 5 kali d TSC, Evan sudah mampu mengemas 2 gol. Dia pun pernah merasakan mengenakan kostum timnas senior sebanyak 2 kali.
Vendry Mofu (Semen Padang)
Vendry Mofu (Semen Padang)
Vendry Mofu seolah terlahir kembali di TSC 2016. Gelandang yang lahir di Wamena ini menjadi pilar penting di lini tengah Semen Padang. Kepiawaiannya dalam mendistribusikan bola sebagai bagian dari fungsi pengatur permainan memudahkan pemain lain melakukan penetrasi ke jantung pertahanan lawan.
Hingga pekan ke-8, Vendry telah mengemas satu assit. Dia pun meleangkapinya dengan 3 gol, bukti kelebihannya sebagai jenderal lapangan tengah. Di level timnas, Vendry telah bermain 11 kali dan mencetak 2 gol.
Advertisement
Adam Alis (Barito Putera)
Adam Alis (Barito Putera)
Nama Adam Alis mulai dikenal saat memperkuat timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015. Dia merupakan salah satu gelandang pengatur permainan yang cukup berbakat. Sampai-sampai talentanya diminati salah satu klub di Bahrain, East Riffa. Dia pun sempat dikontrak klub tersebut.
Sepulang dari Bahrain, Adam Alis memperkuat Barito Putera. Dia menjadi salah satu pilar permainan di lini tengah. Adam bermain dalam 8 laga TSC sejauh ini. Meski belum mencetak gol, dia beberapa kali menjadi kreator gol yang dihasilkan timnya. Adam belum pernah memperkuat timnas senior Indonesia.
Firman Utina (Sriwijaya FC)
Firman Utina (Sriwijaya FC)
Pengatur permainan senior ini besar kemungkinan akan tetap diandalkan oleh Alfred Riedl. Timnas Indonesia masih membutuhkan tenaga dan pengalaman Firman. Dia berfungsi untuk membimbing pemain muda dan menguatkan mental bermain timnas.
Kemampuan Firman dalam mengatur irama permainan sudah tak diragukan lagi. Dia memiliki visi yang sangat tajam. Umpan-umpan panjangnya sangat terukur dan sangat memanjakan barisan penyerang. Bersama Sriwijaya FC, Firman tetap menjadi tumpuan utama di lini tengah.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
(Indra Eka Setiawan)
Advertisement