Tim Impian Euro 2016: Ronaldo Jadi Ujung Tombak

Portugal dan Jerman masing-masing menyumbang tiga pemain. .

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 12 Jul 2016, 11:50 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2016, 11:50 WIB
THE BEST XI EURO 2016
THE BEST XI EURO 2016 (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum Piala Eropa 2016 dimulai, UEFA telah membentuk tim pencari untuk mencari pemain-pemain yang nantinya akan menjadi tim terbaik di turnamen ini. Tim tersebut berisikan para ahli antara lain eks manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson.

Kini, setelah Piala Eropa 2016 usai, kerja tim pencari tersebut pun telah selesai. Sebanyak 11 pemain telah terpilih menjadi tim terbaik. Tim tersebut menggunakan formasi 4-2-3-1.

Dari 11 pemain yang terpilih, pemain Portugal dan Jerman paling banyak. Masing-masing mereka menyumbang tiga pemain. Sementara, tim tuan rumah, Prancis menyumbangkan dua nama pemain.

Uniknya, untuk urusan menggedor gawang lawan, tim terbaik Piala Eropa 2016 mengandalkan Cristiano Ronaldo. Padahal, Ronaldo tak banyak mencetak gol di Piala Eropa kali ini.

"Kami memilih bek tengah yang dominan, full-back yang mampu bertahan dan menyerang, gelandang yang bisa mengontrol permainan, dinamis, dan fleksibel, serta para penyerang yang punya semua atribut untuk menciptakan peluang maupun gol," kata Sir Alex Ferguson di laman resmi UEFA.

Berikut 11 pemain yang terpilih masuk tim terbaik Euro 2016.

Kiper

Polandia vs Portugal
Rui Patricio / Reuters

1. Kiper: Rui Patricio
Terpilihnya Rui Patricio menjadi kiper tim terbaik tampaknya tidak terlepas dari keberhasilan Portugal menjadi juara. Pasalnya, nama Patricio sebelum itu relatif tak diperhitungkan sebagai salah satu kiper terbaik di Piala Eropa 2016.

Maklum, di Piala Eropa 2016 ada nama-nama seperti Manuel Neuer (Jerman), Hugo Lloris (Prancis), dan David de Gea (Spanyol). Kiper-kiper tersebut tak diragukan lagi merupakan kiper kelas dunia.

Namun menjadi kiper underdog, tak membuat mental Patricio ciut. Buktinya, di Final dia tampil brilian menggagalkan segala upaya Prancis untuk mencetak gol ke gawang Portugal.

Statistik mencatat, Patricio membuat tujuh penyelamatan dalam laga final tersebut.

Bek

Portugal vs Austria
Pepe / Reuters

2. Bek: Pepe dan Raphael Guerreiro (Portugal), Jerome Boateng dan Joshua Kimmich (Jerman).
Posisi empat bek disabet oleh para pemain dari Portugal dan Jerman. Sebagai dua bek tengah, Pepe akan berduet dengan menara gading dari Jerman, Jerome Boateng.

Sementara itu, posisi bek kanan menjadi jatah Joshua Kimmich. Meski masih berusia muda, Kimmich mampu mengisi pos bek kanan tim nasional Jerman dengan baik, sepeninggal kapten tim, Phillip Lahm.

Untuk posisi bek kiri, Raphael Guerreiro menjadi pemain yang terpilih. Mobilitasnya membantu serangan dari sisi kiri menjadi salah satu senjata andalan Portugal di Piala Eropa kali ini.

Gelandang

Dimitri Payet saat melanggar Cristiano Ronaldo (Reuters)
Dimitri Payet / Reuters

3. Gelandang: Joe Allen dan Aaron Ramsey (Wales), Dimitri Payet dan Antoine Griezmann (Prancis), Toni Kroos (Jerman).
Di sektor gelandang, masuknya Joe Allen mungkin mengejutkan. Pasalnya, di timnas Wales, gelandang Liverpool ini kalah pamor dengan Gareth Bale atau Aaron Ramsey.

Namun, Allen mampu membuktikan, Wales bukan cuma Bale atau Ramsey. Perannya sebagai penyeimbang di lini tengah Wales cukup krusial.

Di tim terbaik, Allen akan bertandem dengan nama-nama tenar seperti Toni Kroos, Dimitri Payet dan Antoine Griezmann, juga rekan setimnya, Aaron Ramsey.

Jika Allen dan Kroos bertugas mengatur tempo permainan, tugas mengatur alur serangan tim terbaik Piala Eropa 2016 diserahkan pada trio Griezmann, Payet, dan Ramsey.

Striker

Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo / Reuters

4. Striker: Cristiano Ronaldo (Portugal)
Jarang mencetak gol di Piala Eropa 2016 tidak menghalangi Ronaldo untuk masuk jadi anggota tim terbaik. Megabintang Real Madrid ini bahkan terpilih jadi ujung tombak tim.

Terpilihnya Ronaldo tak terlepas dari performa teknis dan non teknis CR7. Meski tak mencetak gol, Ronaldo ternyata tetap menjadi andalan Portugal di lini depan bersama Luis Nani. Itu lantaran pergerakan dan nama besar Ronaldo mampu memancing perhatian lawan.

Selain itu, semangat Ronaldo juga mampu memotivasi rekan setimnya. Hal itu terlihat saat Portugal bermain di final melawan Prancis. Dari pinggir lapangan, Ronaldo tak henti-hentinya membakar semangat rekan setim. Hasilnya, Portugal pun menang 1-0 atas Prancis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya