Liputan6.com, Jakarta - Ricky Achmad Soebagdja/Rexy Mainaky menjaga tradisi emas Indonesia pada Olimpiade Atlanta 1996. Ganda putra Indonesia tersebut meraih medali emas setelah di final mengalahkan wakil Malaysia Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock dengan rubber game 5-15, 15-13, dan 15-12.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya di Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia meraih dua medali emas cabang bulu tangkis. Masing-masing lewat tunggal putra Alan Budikusuma dan tunggal putri Susi Susanti.
Prestasi Ricky/Rexy ternyata menginspirasi seorang anak sembilan tahun asal Sumatra Selatan. Ia adalah Mohammad Ahsan, yang kini menempati peringkat dua dunia ganda putra bersama pasangannya, Hendra Setiawan.
Ahsan mengaku sejak kecil sudah menekuni bulu tangkis. "Waktu kecil saya diarahkan ke sepak bola. Tetapi, saya memilih bulu tangkis karena cabang olahraga yang bisa membawa nama Indonesia di level dunia," kata Ahsan.
"Saya melihat prestasi senior-senior dulu yang sering juara, rasanya jadi ingin juara juga seperti mereka. Bukan cuma Ricky/Rexy, tetapi juga di sektor tunggal," tuturnya lagi.
Usai hijrah ke Jawa, Ahsan bergabung dengan klub Djarum dan menjadi salah satu pemain terbaik di klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, tersebut. Sebelum dengan Hendra Setiawan, ia sempat berduet bersama Bona Septano. Pasangan ini sempat menghuni peringkat lima dunia.
Bidik Medali Emas Olimpiade Rio
Bidik Medali Emas Olimpiade Rio
Ahsan/Bona sempat ikut serta di Olimpiade London 2012. Tapi, pasangan ini gagal membawa pulang medali. Pelajaran empat tahun itu menjadikan Ahsan ingin meraih prestasi lebih baik di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Bersama Hendra, dia berharap dapat mewujudkan mimpinya meraih medali emas Olimpiade. Hendra sendiri pernah merebut emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido.
Sebelumnya, Ahsan sudah menggapai mimpi pertamanya, yakni meraih juara dunia. Gelar itu diraihnya bersama Hendra pada 2013 dan 2015. "Gelar juara dunia memang sudah jadi impian saya sejak kecil. Kalau ditanya orang, pasti jawabannya mau jadi juara dunia. Tetapi, medali emas Olimpiade adalah incaran semua atlet bulu tangkis, apalagi turnamen ini hanya empat tahun sekali," ucap ayah dua anak ini.
"Saya banyak belajar dari hasil Olimpiade empat tahun lalu. Dengan kerja keras, disiplin, dan doa, Alhamdulillah saya bisa bertahan hingga Olimpiade Rio 2016. Walau di London saya tidak dapat medali, saya tidak menyerah, saya berharap bisa mendapat hasil yang lebih baik di Rio," tutur Ahsan.
Ahsan/Hendra memang diharapkan menyumbang medali emas di Olimpiade Rio. "Diberi target adalah hal yang biasa untuk saya dan Hendra, dari dulu kami selalu ditargetkan untuk menjadi juara. Tekanan itu saya jadikan motivasi saja. Tekanan bertanding di Olimpiade memang lebih besar karena ini turnamen empat tahun sekali," ucap Ahsan.
Advertisement