Liputan6.com, Rio de Janeiro - Riau Ega Agatha mencetak hasil yang membanggakan kala menyingkirkan juara dunia, Kim Woo-jin, di babak 32 besar panahan perorangan putra Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Berkat aksinya, Indonesia masih berpeluang meraih medali dari panahan.
Usia Riau Ega memang baru 24 tahun. Ia juga baru pertama kali tampil di Olimpiade. Namun, hal itu tidak menghalangi Riau Ega untuk membuat kejutan di Olimpiade 2016. Ia pun sudah membuktikan kematangannya di dua nomor yang diikuti.
Baca Juga
Pada nomor beregu putra, Riau Ega membawa tim panahan Indonesia melaju ke babak perdelapan final. Hasil itu sudah sangat membanggakan mengingat ini adalah Olimpiade pertama bagi tim panahan beregu putra Indonesia.
Kejutan kembali diciptakan Riau Ega saat turun di nomor perorangan putra. Saat dua rekannya, Muhammad Hanif Wijaya dan Hendra Purnama, tersingkir, Riau Ega justru melaju ke 16 besar. Bahkan, Woo-jin yang notabene juara dunia dan pemegang rekor dunia panahan dijadikan sebagai batu loncatan, Senin (8/8/2016) malam.
"Saya sudah bilang sebelumnya, dengan sistem seperti sekarang, semua bisa terjadi. Riau Ega sudah matang. Semoga saja ia diberikan jalan untuk ke final," ungkap Nurfitriyana Saiman, anggota panahan beregu putri yang meraih medali pertama Indonesia di Olimpiade 1988, saat dihubungi Liputan6.com.
Meski begitu, perjuangan Riau Ega belum berakhir. Untuk melaju ke perempat final, ia harus lebih dulu menyingkirkan Mauro Nespoli (Italia). Sekadar catatan, Nespoli adalah pemanah yang mendepak Hanif di 32 besar.
Nespoli juga tercatat sebagai peraih emas Olimpiade 2012 London dan menjadi anggota tim panahan beregu putra Italia yang meraih medali perak Olimpiade 2008 Beijing. Di Kejuaraan Dunia, ia juga sudah dua kali mendapat emas.
Advertisement