Audisi Bulutangkis PB Djarum Prioritaskan Pemain U-13

Banyak pemain U13 yang memiliki kualitas bagus, baik di sektor putra maupun putri.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 03 Sep 2016, 15:50 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2016, 15:50 WIB
Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum
Peserta yang lolos dalam Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis PB Djarum di GOR Sritex, Solo, Senin (11/4/2016). Peserta yang lolos ini akan mengikuti final audisi umum yang akan berlangsung di Kudus pada September 2016 nanti. (Bola.com/Arief Bagus)

Liputan6.com, Kudus - Para pemain di kelompok umur U-13 mendapat porsi lebih dalam audisi babak final beasiswa bulutangkis Djarum. Hal itu diungkapkan oleh Manajer PB Djarum, Fung Permadi di tempat audisi di GOR PB Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (3/9/2016). "Kemungkinan besar yang dapat beasiswa itu U-13," ujar Fung.

Dirinya menambahkan, hal itu lantaran banyak pemain U-13 yang memiliki kualitas bagus, baik di sektor putra maupun putri. "Potensi yang sesuai dengan konsep kita sedikit sekali di U-15," ujar Fung.

Audisi Final Beasiswa Bulutangkis Djarum memasuki hari kedua pada Sabtu (3/9/2016). Para peserta ini masih akan ikut audisi hingga Minggu (4/9/2016) besok di GOR PB Djarum, Kudus.

Fung sendiri mengungkapkan, setelah melalui pertandingan besok, dirinya dan tim baru akan memutuskan siapa atlet yang lolos ke fase karantina. "Kemungkinan yang lolos itu lebih dari 40. Kalau ditanya presentase U-13 dan U-15 itu perbandingannya bisa 80 dan 20 persen," ujar Fung.

Tim PB Djarum sendiri menargetkan ada 40 lebih atlet dari dua kelompok umur yang bisa masuk karantina selama sepekan dari 5 hingga 11 September mendatang. Nantinya akan dipilih 20 atlet yang berhak mendapatkan beasiswa bulutangkis PB Djarum.

Sektor Putri Masih Lemah

Di sisi lain terkait komposisi pemain, Fung mengungkapkan pemain putra jumlahnya lebih banyak dari putri pada audisi kali ini. Menurut dia, mencari pemain putri memang punya kesulitan yang khas dibanding pemain putra.

"Putri kalau untuk sisi teknis banyak perbaikan. Hanya selama ini permasalahan untuk putri adalah semangat juang dan spirit bertanding," kata Fung.

Fung menambahkan, dalam hal pembinaan, tim pelatih harus bekerja lebih ekstra dalam membina pemain putri. Pasalnya, sisi emosional pada para pemain putri biasanya lebih dominan dibanding pemain putra. "Satu-satunya cara ya dengan pendekatan persuasif itu," kata Fung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya