Ciuman Barbel Deni Berbuah Emas di PON Jabar

Pada Olimpiade 2016 lalu, Deni tampil atraktif di kelas 77 kg. Selain mengangkat beban, dia juga melemparkan senyum ke arah penonton.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 21 Sep 2016, 19:50 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2016, 19:50 WIB
Deni mencium barbel setelah memastikan emas di PON 2016 (Helmi Fihtriansyah/Liputan6.com)
Deni mencium barbel setelah memastikan emas di PON 2016 (Helmi Fihtriansyah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Lifter Jawa Barat, Deni, mengalahkan seniornya di pelatnas, Triyatno di ajang PON 2016 Jawa Barat, Rabu (21/9/2016) di di GOR Sabilulungan, Stadion Jalak Harupat. Ciuman Barbel Deni kali di PON 2016 berbuah emas dalam pertandingan kelas 69kg putra.

Pada Olimpiade 2016 lalu, Deni atraktif di kelas 77 kg. Selain mengangkat beban, dia juga melemparkan senyum ke arah penonton. Meski gagal meraih medali dan hanya menempati peringkat lima, Deni mendadak jadi artis. Para penonton berebut foto bersama.  

Kini di ajang PON, atlet Jawa Barat ini berhasil mempersembahkan medali emas untuk kontingen Jabar. Setelah memastikan meraih emas, Deni mencium barbel. Sama seperti yang dilakukan pada Olimpiade 2016. Total angkatan Deni mencapai 328kg.

Teriakan penonton, menurut  Deni menjadi motivasi sendiri. Menurut Deni, ini pertama kali dia mengalahkan Triyatno, atlet yang membela Kalimantan Timur. Bersama Triyatno, Deni mewakili Indonesia di Olimpiade 2016.

Dia bahagia bisa mengalahkan rekannya itu, termasuk ketika latihan."Saya tidak pernah mengalahkan Triyatno ketika latihan. Ini pertama kali," ujar Deni dalam jumpa pers setelah pertandingan.

Atlet angkat besi kelahiran Bogor 27 tahun lalu ini memulai persiapan PON pada 1 September 2016. "Persiapan sebenarnya baru mulai tanggal 1 September kemarin, karena istri saya sakit," ujar Deni dalam konferensi pers seusai pertandingan.

Selain merebut emas, Deni berhasil memecahkan rekor PON milik Triyatno untuk angkatan clean and jerk.  Angkatan terbaik clean and jerk mencapai 183kg, rekor sebelumnya 179kg. Soal angkatan, dia tidak memasang target "Dari awal enggak target angkatan berapa, ikut kata pelatih saja tadi," ungkapnya. 

"Tadi banyak pendukungnya dari Jawa Barat. Saya kalau banyak yang nyorakin tambah semangat," kata atlet berusia 27 tahun ini.

Rapor Merah Triyatno

Sementara itu, raihan medali perak Triyatno di PON Jabar menambah rapor merah dirinya.

Sebelumnya, di Olimpiade Rio 2016, Triyatno gagal membawa pulang medali, padahal dua Olimpiade terdahulu, dia selalu meraih medali."Cedera belum pulih dari sebelum Olimpiade. Pencapaian turun karena cedera. Dapat perak di PON sudah puas," kata Triyatno.

"Sekarang butuh pemulihan. Kaki saya butuh latihan lagi. Setelah ini fokus pemulihan agar siap saat main di SEA Games 2017," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya