Liputan6.com, Jakarta Di kalangan pecinta sepak bola Indonesia, nama Radja Nainggolan begitu dikenal. Itu karena ia memiliki garis keturunan Indonesia. Namanya kian dikenal karena ia bermain di salah satu klub terbaik Italia, yakni AS Roma.
Radja Nainggolan lahir di Antwerp. Ibunya, Lizi Nainggolan, adalah warga Belgia. Ia mendapatkan garis keturunan Indonesia dari sang ayah, Marius Nainggolan. Namun, sejak usia 17 tahun ia hijrah ke Italia untuk memulai karier profesionalnya.
Baca Juga
Pria yang memilih kewarganegaraan Belgia itu memulai kariernya bersama Piacenza. Di Piacenza, ia tampil dalam 74 pertandingan, mencetak empat gol, dan menciptakan tujuh assist. Dari Piacenza, ia juga sempat bermain untuk Cagliari selama lima musim hingga hijrah ke AS Roma pada musim dingin 2014.
Kehadiran Radja Nainggolan di AS Roma tentu menjadi bukti bahwa Asia Tenggara kerap menghasilkan pemain-pemain hebat. Namun, bukan hanya Nainggolan, ada beberapa pemain top Eropa yang juga memiliki garis keturunan Asia Tenggara. Berikut lima pemain lain yang masuk dalam kategori tersebut:
Advertisement
1. David Alaba
Lahir di Vienna, Austria, pada 1992, Alaba memiliki garis keturunan Nigeria dari sang ayah dan Filipina dari ibundanya. Ia pun menjadi salah satu pemain yang memiliki campuran gen langka.
Alaba akhirnya memilih untuk memperkuat Timnas Austria. Itu karena ia sudah berlatih sepak bola di Austria sejak kecil. Setelah menimba ilmu di SV Aspern, ia sempat singgah di Austria Wien hingga direkrut Bayern Muenchen pada 2008.
Sejak 2010, ia mulai menembus tim inti Muenchen meski sempat dipinjamkan ke Hoffenheim. Hingga kini, ia sudah memainkan 240 pertandingan bersama The Bavarian. Kontribusinya berupa 20 gol dan 32 assist.
Kariernya di Timnas Austria sudah dimulai sejak 2007. Secara bertahap ia memperkuat level U-17, U-19, dan U-21 hingga masuk tim senior sejak 2009. Sudah 50 caps yang dikoleksi pemain kelahiran 24 Juni 1992 itu bersama tim senior Austria.
Advertisement
2. Yohan Cabaye
Cabaye sudah menobatkan dirinya sebagai salah satu pesepak bola yang layak dijadikan inspirasi di Prancis. Ternyata, Cabaye memiliki garis keturunan Vietnam dari nenek pihak ayahnya, Didier Cabaye.
Hal itu terungkap dari sejumlah wawancara yang dilakukan Cabaye dengan beberapa media Prancis. Kebetulan, Didier juga tercatat sebagai mantan pesepak bola, tapi kini bekerja di bidang kesehatan di kota Roubaix. Didier sempat bermain untuk Lens sebelum terhenti akibat cedera patah tulang.
Usai menjalani pemulihan, Didier hanya menghabiskan kariernya untuk bermain di klub amatir seperti Stade Jean-Mace dan US Tourcoing. Karena garis keturunan ini Cabaye pun memiliki keinginan untuk berkunjung ke Vietnam.
Tujuannya adalah ikut mengembangkan sepak bola di Vietnam. Dengan pengalaman segudang usai memperkuat tim-tim top seperti Lille, Newcastle United, dan Paris Saint-Germain, kehadiran Cabaye tentu sangat dinanti masyarakat Vietnam.
3. Emil Audero Mulyadi
Faktor pengalaman memang belum dimiliki Audero. Namun, banyak yang meyakini Audero adalah sosok yang tepat untuk menggantikan peran Gianluigi Buffon di Juventus. Apalagi, kiper berusia 19 tahun ini sudah masuk tim inti Juve sejak musim 2014/2015.
Bagi pecinta sepak bola Tanah Air, nama Audero tentu sudah dikenal. Itu karena ia memang kelahiran Lombok pada 18 Januari 1997. Darah keturunan Indonesia didapat Audero dari ayahnya, Edy Mulyadi. Sedangkan ibunya, Antonela Audero, adalah warga Italia.
Sempat tinggal di Indonesia, ia hijrah ke Italia sejak 2010 setelah diminta bergabung akademi Juve. Karena penampilannya yang gemilang, pria kelahiran 18 Januari 1997 itu sempat mendapat penghargaan The Young Italy Talents of The Future 2012.
Untuk karier bersama timnas, ia sudah memperkuat Italia U-15, U-16, U-17, dan U-18. Meski kecil, masih ada peluang bagi masyarakat Tanah Air untuk melihat Audero memperkuat Timnas Indonesia.
Advertisement
4. Shaun Maloney
Maloney adalah pemain yang sempat disebut-sebut sebagai bintang masa depan Skotlandia. Namun, sejatinya Maloney adalah pria kelahiran Sarawak, Malaysia. Orangtuanya yang berasal dari Inggris memilih kembali tinggal di Skotlandia saat Maloney berusia 5 tahun.
Pengalamannya di level klub didapat bersama Celtic, Aston Villa, Wigan Athletic, dan Hull City. Ia juga sempat mencicipi sepak bola Major League Soccer (MLS) bersama Chicago Fire.
Maloney memiliki kesempatan bermain untuk Timnas Malaysia. Namun, ia mengaku tak pernah dihubungi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Pemain kelahiran 24 Januari 1983 itu akhirnya memilih memperkuat Timnas Skotlandia sejak 2005.
5. John Heitinga
Heitinga menghabiskan masa kecilnya di Belanda. Karier profesionalnya pun dimulai bersama Ajax Amsterdam. Dari sana, ia sempat singgah setahun di Atletico Madrid sebelum akhirnya menghabiskan waktu yang lama bersama Everton.
Dalam sebuah wawancara, pemain kelahiran 15 November 1983 itu sempat mengaku bahwa ia memiliki garis keturunan Indonesia, tepatnya di Pulau Belitung. Darah Indonesia didapat dari ayahnya Hendrik Heitinga.
Heitinga sendiri sempat ikut dalam rombongan Timnas Belanda saat melakukan tur ke Indonesia pada 2013. Kebahagiaan Heitinga datang ke Indonesia sempat dipamerkan lewat kicauan di Twitter. "Akhirnya, momen spesial. Tiba di Indonesia, tempat ayah dan kakekku lahir."
Advertisement