Liputan6.com, Jakarta - Luis Fernandez merupakan salah satu sosok terdepan untuk menduduki kursi pelatih Timnas Indonesia. Ada beberapa alasan yang bisa jadi bahan pertimbangan mengapa Fernandez layak menangani skuat Garuda.
Mantan pelatih Paris Saint-Germain ini bisa dibilang sangat kenyang pengalaman. Dia menghabiskan kariernya di level tertinggi bersama Prancis.
Baca Juga
Setelah jadi manajer, Fernandez juga cukup sukses. Pria 57 tahun itu memulai karier pelatih-pemain bersama Cannes mulai 1992.
Ada beberapa fakta dan alasan lain yang bisa menyebutkan kalau Fernandez pantas kunci pelatih Timnas Indonesia. Berikut beberapa alasannya:
Advertisement
Terbiasa di Level Tertinggi
Semenjak jadi pelatih, Fernandez bisa dibilang terbiasa tampil di leveel tertinggi. Karier Fernandez sebagai pelatih mulai meroket ketika dipercaya melatih PSG pada 1994 hingga 1996.
Sepanjang dua tahun itu, Fernandez berhasil memberi PSG lima gelar meski bukan trofi Liga Prancis. Selain PSG, dia juga pernah menganani Athletic Bilbao dan Espanyol.
Selama kariernya sebagai pelatih, Fernandez total meraih lima gelar juara. Dia juga pernah dua kali menjadi runner-up, salah satunya bersama Bilbao pada 1998.
Advertisement
Berpengalaman Latih Timnas Senior
Fernandez juga bisa dibilang berpengalaman dalam melatih timnas senior. Tercatat sudah dua negara ditanganinya, yakni Israel dan Guinea.
Namun, harus diakui dia kerap kesulitan menangani timnas. Kontraknya juga kerap tidak diperpanjang. Terbukti, Israel memberhentikannya ketika gagal lolos Piala Eropa 2012.
Akan tetapi, hal itu sudah cukup sebagai pelajaran bagi Fernandez. Apalagi dia terkenal sangat disiplin dalam melatih.
Menemukan Pemain Legendaris Ronaldinho
Fernandez bisa dibilang salah satu sosok yang menemukan bakat emas Ronaldinho. Sebab, dialah yang membawa Ronaldinho memulai karier di Eropa.
Pada tahun 2001, Ronaldinho bergabung ke PSG saat Fernandez melatih. Selain Fernandez, dia juga pernah menangani beberapa pemain bintang. Selain Ronaldinho, Nicolas Anelka, hingga Mauricio Pochettino pernah ditanganinya.
Hal ini bisa dilihat sebagai nilai positif. Bila jeli melihat bakat, bisa saja Fernandez mengorbitkan pemain Indonesa ke pentas dunia. (I. Eka Setiawan)
Advertisement