Liputan6.com, Jakarta- Timnas Indonesia tengah mencari pelatih baru. Alfred Riedl tidak akan dipakai lagi. Pria berkebangsaan Austria kontraknya habis Desember 2016 dan tidak ditawari kontrak baru oleh PSSI.
Riedl cukup sukses menangani timnas Indonesia. Skuat Garuda berhasil melaju ke final Piala AFF 2016 sebelum dikalahkan juara bertahan Thailand. Sempat menang 2-1 di leg pertama, Indonesia gagal juara karena takluk 0-2 di Bangkok.
Baca Juga
Melajunya timnas Indonesia hingga final terbilang luar biasa. Persiapan Boaz Solossa dan kawan-kawan di ajang dua tahunan itu tidak maksimal. Indonesia baru saja terbebas dari sanksi FIFA selama setahun. Selain itu, Riedl juga hanya bisa membawa masing-masing dua pemain dari tiap klub.
"Kami sukses meskipun hanya bisa memilih dua pemain dari tiap klub dan Indonesia sempat disanksi FIFA selama satu setengah tahun," kata Riedl.
Riedl sebenarnya masih ingin melanjutkan tugasnya bersama timnas Indonesia. Sebab dia yakin, di bawah kendalinya, timnas mampu melangkah lebih jauh di Piala AFF berikutnya.
Sayangnya PSSI menilai gelar runner-up Piala AFF 2016 belum cukup. Riedl tak diperpanjang kontraknya. PSSI kembali mengejar pelatih asing.
Setelah sempat dikaitkan dengan nama-nama beken semacam Jose Mourinho, Fatih Terim, Guus Hiddink hingga Frank Rijkaard. Ada dua kandidat kuat pengganti Riedl yakni Luis Fernandez (Prancis) dan Luis Milla (Spanyol).
"Tidak ada masalah bagi saya. Semoga pelatih baru mampu mendatangkan hasil bagus dan bekerja berorientasi jangka panjang," katanya kepada Liputan6.com.
Rencana timnas Indonesia kembali memakai pelatih asing menimbulkan pro-kontrak, namun PSSI punya alasan mengapa kembali tidak mau memakai pelatih lokal.
"Kemarin ada sembilan kandidat, empat di antaranya pelatih lokal. Tapi maaf ya, ini soal kualitas," kata ketua umum PSSI Edy Rahmayadi di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (8/1/2017) malam WIB.
"Ketika kita bandingkan (untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia), masih menang yang di atas itu (Fernandez dan Milla). Keduanya mampu membawa tim lebih hebat ke kelas internasional," lanjut Edy.
Fernandez sudah malang melintang di level klub mau pun timnas, dia pernah menukangi Paris Saint-Germain (PSG), Espanyol, hingga Atletico Bilbao. Selain melatih Timnas Israel, dia juga pernah menukangi Guineia.
Saat masih melatih Bilbao, Fernandez mengantarkan klub tersebut menjadi runner-up di La Liga pada 1998. Dia juga membantu PSG memenangkan Piala Intertoto pada 2001.
Adapun Milla merupakan mantan pemain Barcelona dan Real Madrid. Dia pernah melatih Timnas Spanyol U-23 dan Real Zaragoza. Mila memulai kariernya sebagai pelatih saat menjadi asisten pelatih Getafe.
Mila membantu Timnas Spanyol U-21 memenangkan Piala Eropa U-21 pada 2011. Setahun sebelumnya, dia membawa Timnas Spanyol U-19 menjadi runner up Piala Eropa U-19.
Timnas Indonesia sudah cukup sering memakai pelatih asing. Selain Rield, ada nama Peter Withe, Ivan Kolev, hingga Wim Rijsbergen. Ada yang gagal, ada pula yang sukses.
Bicara soal yang terbaik, sosok Toni Pogacnik mungkin bisa dikedepankan. Pelatih berkebangsaan Yugoslavia mempersembahkan medali perunggu di ajang Asian Games 1958 (Tokyo). Pogacnik pula yang melatih Indonesia saat bermain imbang 0-0 melawan Uni Soviet pada babak perempat-final di Olimpiade Melbourne (1956).