Sean Gelael Bertekad Lebih Kompetitif di Bahrain

Sean Gelael mengikuti tes pramusim Formula 2 di Bahrain.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 29 Mar 2017, 16:10 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 16:10 WIB
Pembalap Indonesia Sean Gelael (sean-gelael.com)
Pembalap Indonesia Sean Gelael (sean-gelael.com)

Liputan6.com, Bahrain - Pembalap Indonesia Sean Gelael merasa sangat antusias menatap sesi latihan resmi kedua balapan F2 di sirkuit Sakhir, Bahrain yang dimulai Rabu (29/3) sampai Jumat (31/3). Sean, yang musim ini membalap untuk tim Pertamina Arden bersama pembalap Perancis Norman Nato, bertekad untuk bisa tampil lebih kompetitif dari sesi latihan pertama di Barcelona, Spanyol, dua pekan lalu.

Pada sesi latihan resmi pertama di Barcelona, Sean Gelael dan Nato tampil cukup impresif. Keduanya secara konsisten terus berada di posisi sepuluh besar. Nato bahkan mencetak rekor waktu tercepat sepanjang sesi latihan tiga hari itu dengan satu menit 27,834 detik.

Sementara Sean, mampu mencetak catatan waktu tercepat satu menit 28,385 detik dan menempati posisi ketujuh pembalap tercepat. Motivasi Sean semakin berlipat setelah pekan lalu mendapat kejutan dari tim Formula 1 Toro Rosso.

Pembalap berusia 20 tahun ini secara resmi diumumkan sebagai pembalap penguji tim yang bermarkas di Faenza, Italia ini. Sean mendapat kesempatan menjajal mobil STR12 di Bahrain pada tanggal 18 April, Hongaria dan Abu Dhabi.
 
“Saya sangat antusias untuk menatap sesi latihan di Bahrain. Apalagi, setelah seri pertama di Bahrain pada bulan April nanti, saya juga untuk pertama kalinya akan menjajal mobil F1. Pastinya saya akan berusaha tampil lebih baik dan lebih cepat. Semoga tidak ada kendala lagi pada mobil saya,” kata Sean di situs resminya.

Setelah sesi latihan pertama di Barcelona, Sean terus mempersiapkan diri dengan berlatih lebih intensif bersama tim Pertamina Arden yang bermarkas di Inggris. Selain latihan fisik, Sean secara rutin menjalani sesi latihan simulator bersama rekan setimnya, Nato.

Tim Arden memiliki afiliasi dengan tim F1, Red Bull dan Toro Rosso. Tim ini didirikan Garry Horner yang merupakan ayah kandung dari bos tim Red Bull, Christian Horner. Karena itu, Sean cukup beruntung selain berlatih di Arden, dia juga mendapat kesempatan menjajal simulator di tim Red Bull.
 
Target dari sesi latihan resmi kedua ini, tim berupaya mencari setingan mobil yang paling ideal untuk memasuki musim balap 2017. Rekor catatan waktu yang diraih pembalap dalam sesi latihan kedua ini, juga akan menggambarkan posisi tim secara keseluruhan.
 
Pada musim balap 2017, ajang F2 (yang dulunya bernama GP2) akan diikuti 20 pebalap dari sepuluh tim. Adapun jumlah seri yang akan dijalani pembalap yakni sebanyak 11 seri dan jumlahnya sama dengan musim 2016 lalu. Seri pertama akan digelar di Bahrain pada 14-16 April, sedangkan seri penutup dilangsungkan di sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi pada 24-26 November 2017.
 
Bagi Sean, musim 2017 ini menjadi momentum yang tepat untuk mempersiapkan diri ke ajang balap F1. Jalan Sean akan terbuka lebar, jika mampu menembus posisi lima besar di klasemen akhir dan tampil impresif pada tiga kesempatan menjajal mobil STR12 milik Toro Rosso.
 
“Ya, ini menjadi kesempatan dan tantangan besar buat saya. Di satu sisi saya sangat senang mendapat kepercayaan dari Toro Rosso setelah mereka menilai performa saya selama mengikuti rangkaian tes yang ternyata catatan waktu saya lebih cepat dari pebalap muda binaan mereka. Saya juga dinilai mampu memberi input untuk tim dan bisa berkomunikasi dengan engineer. Itu sebabnya saya terpilih sebagai pebalap penguji mereka. Ini tantangan besar buat saya,” kata Sean Gelael.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya