Liputan6.com, Yogyakarta - Manajer Jakarta Elektrik PLN, Heri Hermawan mengungkapkan kendala terbesar timnya selama mengikuti Proliga 2017. Kendala tersebut mulai dari badai cedera, hingga penampilan tosser yang kurang stabil.
Jakarta Elektrik menjadi juara Proliga dalam dua tahun terakhir. Namun, untuk tahun ini, perjuangan mereka lebih berat.
Baca Juga
"Tahun ini permasalahan lebih banyak. Badai cedera datang, ada yang sakit. Saya kira menuju gelar juara treble winners sangat berat sekali perjuangannya," kata Heri kepada Liputan6.com.
"Komposisi pemain sebenarnya enggak berbeda dibanding tahun lalu. Yang berbeda adalah tahun ini tosser. Tosser adalah kunci permainan tim. Kebetulan tahun ini tosser kita Yolla Yuliana, dia main di Proliga bukan pertama kali, tapi jadi starter baru tahun ini. Ini yang jadi kendala di awal tahun."
Heri menilai performa Yolla kurang oke di awal musim. "Namun, seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah performanya meningkat sesuai harapan pelatih."
Mengenai pemain asing, tahun lalu Jakata Elektrik menggunakan dua pemain dari Tiongkok. Sementara tahun ini mereka merekrut pemain dari Amerika Serikat (Lindsay Stalzer) dan Venezuela (Maria Jose).
Jakarta Elektrik PLN sendiri akan menghadapi Jakarta Pertamina Energi pada Grand Final Proliga 2017 di GOR Amongrogo, Minggu (23/4). Kemenangan jadi harga mati bagi Jakarta Elektrik yang mengincar gelar Proliga 2017 demi mencatat hattrick.
Advertisement