Liputan6.com, Jakarta Lima balapan MotoGP 2017 telah dijalani, tapi Jorge Lorenzo masih belum bisa menemukan konsistensi bersama Ducati. Secara keseluruhan, rapor pengoleksi tiga gelar juara dunia itu cukup mengecewakan.
Bagi Lorenzo, MotoGP 2017 memang menjadi petualangan perdananya bersama Ducati. Ia mengambil risiko saat memutuskan pergi dari Yamaha menuju Ducati. Bermaksud menjadikan hal itu sebagai tantangan, faktanya kepindahannya malah menjadi bumerang bagi performanya.
Baca Juga
Hingga seri kelima, baru satu kali pembalap asal Spanyol itu naik podium, yakni urutan ketiga MotoGP Spanyol. Sisanya, ia sekali gagal finis, dua kali di luar lima besar, dan sekali di luar 10 besar.
"Sulit, sangat sulit, tapi saya tidak menyerah. Saya menjaga pola pikir yang positif dan mendorong tim. Tim ini bekerja terus menerus. Mereka tahu apa yang saya butuhkan dan itu selalu hal yang sama," ujar Lorenzo, dilansir Motorsport.
Akibat rapor buruk itu, sulit bagi Lorenzo bersaing dalam jalur perburuan gelar juara dunia MotoGP 2017. Saat ini pembalap berjuluk X-Fuera itu menempati posisi kedelapan klasemen pembalap dengan raihan 38 poin, terpaut 47 poin dari pemuncak klasemen, Maverick Vinales.
Advertisement
Tekad Lorenzo
Bukan hanya Lorenzo, Andrea Dovizioso pun terlihat kesulitan beradaptasi dengan GP17, motor Ducati khusus musim ini. Namun, ia masih memiliki catatan yang lebih baik. Meski sekali gagal finis, ia sempat menjadi runner-up dan dua kali masuk lima besar.
"Kami hanya perlu memperbaiki satu atau dua hal untuk tinggal bersama yang terbaik. Kemampuan kami berubah tergantung di lintasan, tapi secara umum kami perlu sesuatu yang lebih baik agar selalu kompetitif di setiap balapan," tegas Lorenzo.
Advertisement