Liputan6.com, Sachsenring - Marc Marquez menjadi juara paruh musim MotoGP 2017. Pembalap Repsol Honda Team itu memuncaki klasemen setelah menjuarai MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, 2 Juli lalu.
Kemenangan itu membuat pria berusia 24 tahun itu mendapat 25 poin tambahan. Marquez berada di peringkat satu klasemen sekaligus keluar sebagai juara paruh musim MotoGP dengan raihan 129 poin.
Baca Juga
Ini merupakan kali pertama Marquez memuncaki klasemen MotoGP 2017. Sebelumnya, para rival Marquez, Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Andrea Dovizioso silih berganti menjadi penguasa klasemen.
Kesuksesan Marquez menjadi juara paruh musim MotoGP tak membuat terkejut pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow. Menurutnya, pembalap berusia 24 tahun itu sedang mempermainkan para rival.
"Marquez sedang bermain dengan mereka. Dia sangat menyukai itu dan Marquez menganggap hal tersebut sangat lucu," ucap Crutchlow, seperti diberitakan Crash.
Crutchlow melanjutkan, insiden senggolan Marquez dengan Vinales di sesi kualifikasi MotoGP Jerman, 1 Juli lalu, juga bagian dari pemainan pikiran juara MotoGP musim lalu itu.
"Dia juga bermain dengan Vinales. Marquez sedang memainkan pikiran para rivalnya. Vinales mungkin bertanya kenapa Marquez seperti itu? Sebab, Vinales ada di posisi atas (dalam klasemen)," ujar pembalap MotoGP asal Inggris itu.
Advertisement
Pembalap Spesial
Pembalap berusia 31 tahun itu sudah memprediksi Marquez bakal tampil hebat di MotoGP 2017. Terlebih lagi, Marquez merupakan satu-satunya pembalap Honda yang mampu menciptakan perbedaan dengan RC213V.
"Dia merupakan pembalap Honda paling luar biasa. Sejujurnya, tidak ada yang bisa melakukan hal yang sudah dia perbuat untuk motor ini," katanya.
"Jika Anda melihat pembalap Honda di paddock, mereka tidak bisa mendekati Marquez. Saya menghargai kerja kerasnya. Marquez bisa menunggangi motor ini apa pun kondisinya," ujar Crutchlow.
Hal tersebut membuat Crutchlow merasa bodoh bila disejajarkan dengan Marquez. Bahkan, pembalap asal Inggris itu tak berani bila mengadu kecepatan dengan Marquez.
"Itu sulit, dia membuat saya terlihat bodoh. Dia selalu membuat perbedaan. Saya tidak berani melawan Marquez untuk pertarungan gelar juara MotoGP," ia mengakhiri.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement