Bentrok Suporter, Edy Rahmayadi Akui PSSI Tidak Becus

Menurut Edy, PSSI bertugas membina suporter.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 03 Agu 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2017, 18:40 WIB
Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengakui pihaknya tidak becus dalam menangani suporter. Meninggalnya bobotoh Persib, Ricko Andrean, juga menjadi perhatian PSSI.

Ricko menjadi korban salah sasaran di laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, 22 Juli lalu. Ricko tewas setelah dipukuli Bobotoh karena melindungi The Jakmania, sebutan suporter Persija.

Kepergian Ricko membuat Kemenpora mengadakan jumpa suporter sepak bola di Jakarta pada Kamis (3/8/2017). Acara ini juga dihadiri Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Dalam sambutannya, Edy mengakui kerusuhan suporter akibat PSSI tidak becus.

"Pembinaan suporter itu kewajiban PSSI. Bila ada sinisme, bukan suporter yang tidak becus, tapi PSSI-nya," kata Edy, yang juga menjabat sebagai Pangkostrad itu.

Edy berharap, meninggalnya Ricko Andrean menjadi insiden terakhir dari kerusuhan antar suporter. Dia juga meminta kerja sama para suporter untuk tidak melakukan tindakan kekerasan.

"Saya tak terlalu senang berbicara yang sulit. Kepada rekan suporter, saya minta tolong, saya tidak tahu sampai kapan seperti ini. Saya ingin ini selesai. Katain saya, kalau Ketua PSSI tak becus, tak apa dikatain seperti itu, nanti kita urus," ujar Edy mengakhiri.

Jumpa suporter sepak bola Indonesia dihadiri 50 dari 53 kelompok fans yang diundang. Tiga suporter yang tidak hadir, yakni The Jakmania, Bonek, dan Bobotoh.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya