Tensi Tinggi, Laga Persib Vs PS TNI Dibantu Teknologi Canggih

Pertandingan Persib melawan PS TNI akan dipimpin wasit asal Australia

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 05 Agu 2017, 13:50 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2017, 13:50 WIB
Persib Bandung
Bek Persib Bandung, Achmad Jufriyanto, merayakan gol yang dicetak ke gawang Persija Jakarta dalam laga yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (22/7/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Pertandingan Persib Bandung melawan PS TNI di laga lanjutan Liga 1, Sabtu malam (5/8/2017), di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung, akan dipimpin wasit asal Australia. Menariknya, selain dipimpin wasit asing laga ini juga akan dibantu teknologi.

Perangkat pertandingan asal Australia itu akan menggunakan alat bantu komunikasi khusus yang coba diterapkan di Indonesia. Wasit Evans Shaun Robert serta dua asistennya, Brown Wilson Keneth dan Lankrindis George akan memakai alat komunikasi berupa earphone dan mikrofon tanpa kabel (wireless) untuk menunjang kinerja mereka selama memimpin jalannya pertandingan.

Pada kancah sepak bola internasional penggunaan alat ini sepertinya sudah lazim digunakan sejak beberapa tahun lalu. Namun, untuk level sepa kbola Indonesia, laga Persib versus PS TNI malam nanti adalah yang pertama kali menggunakan alat komunikasi canggih itu.

Karena ini yang perdana, teknologi canggih tersebut akan diuji terlebih dahulu perihal memungkinkan atau tidaknya jaringan yang tersedia di stadion.



Meski begitu, ketiga pengadil asal Negeri Kangguru itu sudah membawa dan mempersiapkannya secara khusus alat komunikasi tersebut untuk dipakai di pertandingan Persib kontra PS TNI, yang merupakan laga perdana dari putaran kedua Liga 1 itu.

Laga Tensi Tinggi

Persib vs Mitra Kukar
Persib Bandung menghadapi Mitra Kukar pada 8 besar Piala Presiden 2017 di Stadion Manahan, Solo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Wasit Evans Shaun Robert mengatakan, dirinya sudah terbiasa menggunakan alat bantu untuk berkomunikasi itu pada level internasional dan liga domestik di Australia.

"Kita sudah terbiasa menggunakan alat komunikasi ini pada level kompetisi internasional, Asia dan liga domestik," ungkap Evans, seperti dilansir situs resmi klub.

Dilansir laman resmi federasi tertinggi sepak bola Eropa (UEFA), alat ini pertama kali diuji pada tahun 2006 di babak 16 besar Liga Champions Eropa.

Mereka sengaja menguji alat ini pada pertandingan dengan tensi tinggi. Laga yang dipilih UEFA untuk uji coba alat ini antara lain, Bayern Munchen kontra AC Milan, PSV Eindhoven vs Olympique Lyon, dan Ajax Amsterdam melawan Inter Milan.

Selain untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya, tujuannya tentu saja untuk meminimalisasi jumlah kesalahan yang lolos dari pengamatan wasit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya