Regulasi Baru Bikin Pemain Indonesia Sulit Main di Liga Malaysia

Ada Andik Vermanshah yang masih bertahan di Selangor.

oleh Risa Kosasih diperbarui 21 Sep 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2017, 18:00 WIB
Andik Vermansyah
Andik Vermansyah merupakan pemain Indonesia yang merumput di Liga Super Malaysia. (AGUNG / AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sejumlah perubahan besar telah diputusan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terikat regulasi pemain asing yang bermain di kompetisi teratas Malaysia. Klub-klub yang berlaga di Liga Super dan Liga Primer dapat memakai maksimal lima pemain asing sejak musim depan.

Dilansir dari Goal Malaysia, pengumuman penambahan kuota legiun asing diumumkan langsung oleh Presiden FAM Tunku Ismail Sultan Ibrahim. Salah satu pemain non-Malaysia yang bermain musim depan nantinya harus diambil dari negara ASEAN atau regional AFF.

Pemain asing dari negara regional AFF ini disyaratkan harus memiliki 30 caps atau lebih bersama tim nasional. FAM ingin regulasi baru mereka meningkatkan kualitas permainan klub-klub anggotanya untuk lebih atraktif.

Bukan hanya menambah kualitas kompetisi, penambahan kuota pemain asing diharapkan meningkatkan keuntungan dari segi komersil dalam penyelenggaraan sepak bola dalam negeri.

"Rencananya disarankan oleh sponsor baru kami. Ada sponsor yang berminat yang telah menyatakan pendapatnya. Jika kami menerapkan kuota pemain ASEAN, jumlah penonton akan meningkat untuk kompetisi ini," tutur Tunku Ismail dalam jumpa pers pengenalan trofi baru Liga Super, pada Rabu (20/9).

Musim ini, tim-tim Liga Super dan Liga Primer hanya boleh mendatangkan empat pemain. Kuota itu sudah termasuk satu pemain dari Asia.

Menurut Tunku Ismail, yang juga pimpinan operator kompetisi Liga Malaysia (FMLLP), semakin banyak penonton yang berminat datang ke stadion akan makin banyak pula perputaran uang yang terjadi. Dan bila nilai liga meningkat, tim yang bersaing juga akan mendapatkan keuntungan dari pendapatan mereka musim tersebut.

"Saya tidak ingin ada sepeser pun masuk ke FAM, saya ingin seluruhnya diterima oleh klub. Impian saya adalah melihat klub Malaysia menerima 6 sampai 7 juta Ringgit setiap tahunnya. Jika di tahun pertama tidak bisa memenuhi target 6 sampai 7 juta, saya harap kami bisa mendapatkan 4 juta Ringgit untuk Liga Super dan 2 juta Ringgit ke Premier League," tutur Tunku Ismail.

Peraturan baru ini jelas akan jadi batu sandungan bagi pemain Indonesia yang ingin menjajal kompetisi di luar Indonesia. Seperti Evan Dimas contohnya, yang sempat dikabarkan jadi incaran klub Malaysia.

Evan tercatat baru 10 tampil bersama tim nasional senior. Sementara kiper Timnas U-22 Staria Tama yang tampil gemilang di SEA Games 2017 juga baru bermain sekali dalam ujicoba internasional melawan Puerto Rico Juni lalu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya