Liputan6.com, Jakarta Liga Super Tiongkok sempat jadi sorotan dunia. Demi meningkatkan kualitas permainan, klub-klub Negeri Tirai Bambu itu mendatangkan pemain asing dengan harga mentereng.Â
Sebut saja, Carlos Tevez. Pemain asal Argentina itu didatangkan Shanghai Shenhua dari Boca Juniors, Desember tahun lalu. Mantan pemain Manchester City tersebut kabarnya menerima gaji sebesar $41 juta dan menjadi pemain dengan bayaran termahal di dunia.Â
Advertisement
Baca Juga
Selain Tevez, juga masih ada Oscar. Mantan pemain Chelsea tersebut juga tergoda bayaran selangit yang ditawarkan Shanghai SIPG. Dia diboyong seharga 60 juta pound sterling.  Â
Tidak hanya pemain, belakangan Federasi Sepak Bola Tiongkok (CFA) juga mengimpor wasit. Kehadiran wasit-wasit asing ini diharapkan mampu mengurangi rasa curiga tim-tim peserta. Maklum, sepak bola Negeri Tirai Bambu ini juga kental jejak pengaturan skor.Â
Seperti dilansir AS, pada tahun 2009 lalu penyelidikan yang dilakukan menemukan bebagai praktik pengaturan skor dan tindak korupsi lainnya. Sejumlah pihak bahkan ditangkap.Â
FA Tiongkok juga belum lama ini tengah melakukan penyelidikan terhadap dua klub asal Thianjin. Pemicunya adalah keberhasilan klub yang terancam degradasi, Teda mengalahkan tim besutan Fabio Cannavaro, Quanjian, dengan skor telak 4-1, bulan lalu.Â
Juli lalu, empat petugas pertandingan di divisi dua juga dipukuli. Pemicunya keputusan wasit memberi injury time berlebih dan penalti aneh yang menyebabkan skor berubah imbang. Â
Â
Â
Wasit Swedia
FA Tiongkok, Kamis (12/10/2017) mulai mendatangkan wasit-wasit asing mulai pekan ini. Selain itu, video tayangan ulang juga akan digunakan untuk meluruskan kontroversi.Â
Wasit Jonas Eriksson akan diterbangkan untuk memimpin pertandingan antara Tianjin Quanjian dan Shandong Luneng, Sabtu ini. Dia akan dibantu dua asisten dari Swedia juga.Â
Selain itu, pengadil lapangan asal Prancis, Tony Chapron, juga akan ditugaskan pada pertandingan Shanghai Shenhua melawan Tianjin Teda, Minggu (14/10/2017).Â
Langkah FA China sebelumnya juga telah dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Demi meningkatkan kualitas Liga 1, PT Liga Indonesia Baru selaku pengelola kompetisi memutuskan untuk mendatangkan wasit-wasit asing. Langkah ini juga untuk mengurangi kecurigaan tim peserta yang tidak percaya dengan kinerja wasit lokal.
Â
Advertisement