5 Pesepak Bola Kakak Beradik yang Berbeda Timnas

Pesepak bola kakak beradik ini pilih berbeda dalam membela timnas, siapa saja mereka?

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2017, 08:12 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 08:12 WIB
20160616-Ini Pesepak Bola Kakak Adik Beda Timnas di Piala Eropa 2016
Pemain Jerman, Jerome Boateng dan saudaranya Kevin-Prince Boateng yang membela timnas Ghana. (EMMANUEL DUNAND / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Tak selamanya, kakak-beradik satu tujuan dan satu pilihan. Buktinya ada lima contoh yang justru membela timnas yang berbeda dalam ajang internasional.

Ada banyak kakak-beradik yang mewakili negara sama. Contoh saja Gary dan Phil Neville, Brian dan Micheal Laudrup dan Frank dan Ronald De Boer dan yang lebih baru adalah Eden dan Thorgan Hazard.

Tapi ada pula yang berbeda pilihan dalam hal membela timnas. Mereka yang memilih negara berbeda dilatari berbagai alasan, seperti kriteria FIFA, bakat atau hanya pada masalah keterikatan pada suatu negara.

Salah satu contoh yang bisa diangkat yaitu Kevin Prince Boateng yang membela Ghana dan juga Jerome Boateng yang membela timnas Jerman. Saat kedua negara berjumpa, kedua pemain akan bermain profesional layaknya pemain-pemain lain.

Nah, siapa saja yang berbeda itu selain dua Boateng bersaudara? Berikut daftarnya seperti dikutip Sportskeeda:

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

 

 

 

 

 

 

5. Granit Xhaka (Swiss) dan Taulant Xhaka (Albania)

Granit dan Taulant Xhaka
Granit dan Taulant Xhaka / Ist

Ketika Swiss menghadapi Albania di Euro 2016, Granit bermain melawan saudaranya Taulant. Uniknya, sang ibu mengawasi dari bangku penonton.

Granit Xhaka memulai kariernya di Swiss dan mewakili timnas di sana sejak usia muda. Dia bermain untuk FC Basel sebelum pindah ke Borussia Monchengladbach di Jerman selama empat tahun dan menjadi terkenal. Penapilannya di Gladbach membuatnya pindah ke Arsenal pada 2016.

Sejatinya, Granit dilaporkan ingin bermain untuk negara asal Albania. Namun akhirnya dia melakukan debut untuk Swiss setelah Albania tidak memberinya panggilan.

Dia telah memiliki caps untuk timnas Swiss sebanyak 55 kali. Dia bahkan mengeluh kepada media tentang perlakuan buruk PSSI-nya Albania yang kepadanya.

Taulant Xhaka sendiri diberi saran oleh saudaranya untuk tidak bermain untuk Swiss. Dia akhirnya bergabung untuk Albania pada tahun 2013. Taulant saat ini hanya bermain untuk FC Basel selain dari sebuah musim pinjaman di Grasshopper Club Zurich. Dia adalah wakil kapten tim FC Basel yang telah bermain 19 kali untuk Timnas Albania.

4. Tim Cahill (Australia) dan Chris Cahill (Samoa)

Australia, Suriah, Kualifikasi Piala Dunia 2018
Penyerang Australia, Tim Cahill (tengah) merayakan golnya ke gawang Suriah pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Sydney (10/10/2017). Australia menang 2-1 pada leg kedua tersebut. (AFP/William West)

Tim Cahill saat ini merupakan pencetak gol terbanyak dan dianggap terbesar dalam sejarah Australia. Dia bermain untuk Millwall dan merupakan ikon favorit penggemar di Everton sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk bermain di MLS bersama New York Red Bulls.

Cahill pindah ke Tiongkok sebelum kembali ke Australia di Melbourne City FC pada 2016. Dia masih merupakan pemain penting bagi klubnya dan salah satu yang terbaik di A-League meski sudah berusia 38 tahun.

Dia telah membuat 103 penampilan dan mencetak 50 gol untuk di pentas internasional bersama Australia. Cahill juga bermain untuk timnas Australia U-23 dan tampil untuk Samoa U-20.

Saudaranya Chris Cahill, berbeda. Dia sempat bermain untuk klub kecil Australia dan mewakili Samoa tiga kali serta cetak 2 gol. Dia bahkan menjabat sebagai kapten untuk waktu yang singkat dalam tugas ini.

Chris Cahill dan Tim Cahill memiliki seorang ibu asal Samoa. Chris menerima panggilan senior dari negara asal ibunya dengan harapan dapat membangkitkan kembali kariernya yang terjebak di divisi regional Australia.

3. Mathias, Florentin (Guinea) dan Paul Pogba (Prancis)

Liga-Europa-Paul-Pogba-Manchester-United
Ekspresi Paul Pogba (kanan) dan Florentin Pogba usai pertandingan di Old Trafford, Inggris (17/2). Kakak-adik ini dipertemukan dalam pertandingan leg pertama Liga Europa. (AFP Photo / Oli Scarff)

Kasus ketiga saudara Pogba ini memang menarik. Florentin Pogba adalah bek untuk Saint-Etienne di Prancis. Setelah memulai karier mudanya di Spanyol bersama Celta Vigo, dia pindah ke Sedan. Dia sempat mewakili Prancis U-20 sebelum dipanggil ke Guinea.

Florentin mengaku memilih untuk tidak bermain untuk Prancis karena selalu bermimpi bermain untuk Guinea. Dia menyadari mimpinya saat terpilih dan dipanggil ke negara Afrika itu.

Saudara kembarnya, Mathias, merupakan striker di Sparta Rotterdam. Dia pindah ke Belanda musim lalu dan telah bermain tiga kali untuk tim nasional Guinea.

Namun jalan berbeda diambil Paul Pogba. Dia memilih untuk membela Timnas Prancis dan sudah bermain 49 kali untuk Les Blues sejak 2013. Paul juga lahir di Prancis dan dipuji sebagai salah satu prospek terbaik oleh Didier Deschamps.

Ketiga bersaudara tersebut percaya bahwa cinta mereka terhadap sepak bola berasal dari sang ayah. Sebab, ayah-lah yang mendorong mereka untuk mengambil olahraga ini sebagai permainan masa kecilnya.

2. Thiago Alcantara (Spanyol) dan Rafinha Alcantara (Brasil)

20160616-Ini Pesepak Bola Kakak Adik Beda Timnas di Piala Eropa 2016
Pemain lulusan akademi La Masia adalah kakak adik Alcantara, Thiago Alcantara (kanan) dan Rafinha Alcantara.Meski bersaudara Thiago memilih untuk membela timnas Spanyol sedangkan Rafinha memilih untuk membela timnas Brasil (NICOLAS TUCAT / DON EMMERT/Afp)

Thiago dan Rafinha datang dari La Masia. Keduanya membuat debut senior untuk tim Barcelona B sebelum masuk ke tim utama.

Nah, Thiago adalah yang tertua dari dua bersaudara tersebut. Dia dipuji karena menjadi playmaker kreatif dan terkenal karena keunggulan tekniknya.

Dia mengikuti Pep dari Barca ke Bayern, dan menjadi bagian penting klub Jerman itu. Dia mewakili Spanyol di lima tingkat usia yang berbeda dan telah menjadi pemain Timnas senior Spanyol sejak 2011.

Thiago sendiri pindah ke Spanyol bersama ayahnya pada usia lima tahun dan telah menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di negara tersebut. Sedang, Rafinha mengikuti jejak kakaknya dan melakukan debut senior untuk Barcelona pada 2011.

Bakat Rafinha juga tak kalah mengesankan dengan Thiago. Dia juga tampil mengesankan saat membela Celta Vigo musim 2013-14 dengan status pinjaman.

Rafinha sebenarnya sempat mewakili Spanyol dalam karier mudanya. Tapi, untuk timnas senior, dia memilih bela Brasil. Dia mengklaim bahwa dilahirkan di Sao Paolo.

1. Christian Vieri (Italia) dan Massimilano Vieri (Australia)

Christian Vieri
Christian Vieri (KAZUHIRO NOGI / AFP)

Christian Vieri merupakan ikon Inter. Dia memulai karier seniornya untuk Torino sebelum perkuat Juventus dan Atletico Madrid, sampai berlabuh bersama Inter pada tahun 1999 dan membuat 143 penampilan serta mencetak 103 gol.

Vieri sendiri memilih perkuat Timnas Italia dengan mencetak 23 gol dalam 43 pertandingan untuk Italia antara tahun 1997 dan 2005. Saudaranya, Massimilano Vieri, memulai karier di Juventus dan menghabiskan waktu singkat di Napoli.

Dia menghabiskan sebagian besar kariernya bermain di Serie B. Namun suatu saat, Massimilano dipanggil oleh Australia pada tahun 2004 dan bermain 6 kali untuk Socceroos.

Sebenarnya, kedua sosok ini menghabiskan sebagian masa kecil di Australia dan Christian Vieri kabarnya merupakan penggemar berat legenda kriket, Allan Border. Vieri sebenarnya sempat didekati mantan pelatih Australia, Eddie Thompson pada 1990-an namun ditolak.

Namun ketika tawaran itu datang ke Massimilano Vieri, langsung diterima. Massimilano tampaknya sadar karena kariernya tak sehebat Christian dan memilih perkuat Australia ketimbang tak pernah dipanggil Italia.

Eka Setiawan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya