Liputan6.com, Milan - CEO AC Milan, Marco Fassone, membantah timnya sedang mengalami krisis keuangan. Menurut Fassone, hal tersebut sama sekali tidak benar.
AC Milan belanja besar-besaran di bursa transfer lalu. Rossoneri mengeluarkan dana 240 juta euro untuk mendatangkan 11 pemain.
Dalam membiayai transfer itu, Milan meminjam uang dari Elliott Management. Uang tersebut harus dicicil kembali beserta bunga selama beberapa tahun ke depan.
Advertisement
Baca Juga
Masalahnya, Milan terancam tak lolos ke Liga Champions jika prestasi mereka jeblok musim ini. Itu artinya, Rossoneri takkan memiliki pemasukan besar dari kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut. Namun, krisis ini dibantah Fassone.
"Untungnya, kami tidak punya masalah keuangan dan keadaan berjalan sesuai rencana. Kami optimistis. Musim lalu Milan sudah membuktikan bahwa kami mampu memisahkan isu klub dengan apa yang terjadi di lapangan," kata Fassone seperti dilansir Soccerway.
"Orang suka membicarakan AC Milan dan kami selalu menjadi pusat perhatian. Tidak apa-apa jika orang memberikan pendapat, tapi kalau mereka mulai menyebutkan angka yang tidak benar, maka itu membuat kami marah," Fassone menambahkan.
Pada laga terakhir, Milan tumbang 0-2 di tangan Juventus, Sabtu (28/10/2017). Akibat kekalahan tersebut, Milan kini terpuruk di peringkat delapan klasemen Serie A dengan 16 poin.
Rossoneri sudah tertinggal cukup jauh, yakni 12 dari Juventus di singgsana. Posisi Vincenzo Montella sebagai pelatih Milan juga sedang terancam.