Turin - Dua penggawa Juventus, Gianluigi Buffon dan Sami Khedira, mengomentari teknologi Video Assistant Referee (VAR). Keduanya memiliki pendapat berbeda.Â
Perdebatan mengenai penggunaan VAR terus merebak dalam dunia sepak bola. Diharapkan mampu mengurangi kontroversi, teknologi tersebut justru kerap menciptakan berbagai masalah.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Situasi tersebut membuat Khedira meminta penggunaan teknologi dihentikan. Gelandang timnas Jerman itu meminta FIFA mencari aturan baru untuk menggantikan VAR.
Advertisement
"VAR merupakan penemuan yang bagus, tetapi tidak baik ketika berfungsi di atas lapangan. Kami membutuhkan aturan yang lebih baik," kata Khedira.
"Sepak bola merupakan olahraga yang penuh emosi dan kesalahan. Jika VAR mampu mengurangi kesalahan, tentu lebi baik. Tetapi, saat ini para pemain tidak tahu harus merayakan gol atau tidak, mereka harus menunggu keputusan VAR," lanjutnya.
Sementara itu, pendapat berbeda disampaikan oleh Buffon. Kiper berusia 39 tahun itu berharap VAR dapat diterapkan sesegara mungkin.
"Pengenalan terhadap VAR terjadi dengan cara tidak biasa. Teknologi itu dapat berjalan di Italia. Sebaiknya teknologi tersebut segera digunakan pada laga-laga internasional," ujar Buffon.
Sepanjang musim 2017-2018, Juventus sempat beberapa kali bermain dengan VAR. Salah satunya, ketika I Bianconeri ditahan Atalanta 2-2 pada lanjutan Serie A.
Sumber: Football Italia