5 Bintang yang Pernah Bermain untuk Guardiola dan Mourinho

Para pemain ini mencapai banyak kesuksesan bersama Guardiola dan Mourinho.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Jan 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2018, 19:30 WIB
josep guardiola - jose mourinho
Pep Guardiola (kiri) dan Jose Mourinho (kanan). (AFP/Sergei Supinsky-Javier Soriano)

Liputan6.com, Jakarta - Alexis Sanchez akan menambah panjang daftar kelompok bintang yang pernah bermain untuk Pep Guardiola dan Jose Mourinho.

Pemain asal Chile tersebut sebelumnya mengikuti instruksi Guardiola ketika keduanya membela panji Barcelona.

Kerja sama mereka hanya semusim dan berbuah empat gelar yakni Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Sempat dikabarkan bakal reuni dengan Guardiola, Sanchez menyambut pinangan Mourinho untuk memperkuat Manchester United musim dingin ini. Transfernya dari Arsenal akan diresmikan dalam waktu dekat.

Sebelum Sanchez, ada beberapa nama tenar yang pernah dilatih Guardiola dan Mourinho. Ada yang mencapai kesuksesan di bawah komando keduanya. Namun ada pula yang hanya bersinar bagi salah satu sosok.

Siapa saja mereka? Berikut lima di antaranya.

Xabi Alonso

Xabi Alonso. (AFP/Guenter Schiffmann)

Membela Real Madrid ketika Mourinho berkuasa. Keduanya tidak terlalu berprestasi karena Barcelona arahan Guardiola begitu mendominasi. Meski begitu, mereka sukses memenangkan La Liga 2011/2012.

Alonso kemudian pergi ke Bayern Munchen dan ditangani Guardiola pada 2014. Di sana dia membantu tim menguasai pentas domestik.

Penampilannya sebagai playmaker memudahkan Guardiola mengubah gaya permainan FC Hollywood.

Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic (kiri) dan Jose Mourinho. (AFP/Franck Fife)

Suka bermain untuk Mourinho. Ibrahimovic bahkan mengikutinya ke MU pada 2016 meski hanya semusim ditangani Mourinho di Inter Milan (2008/2009).

Kepribadian keduanya yang mirip membuat mereka cocok. Setelah membantu Inter Milan menjadi scudetto, keduanya memenangkan Piala Liga Inggris dan Liga Europa di Old Trafford.

Hubungan Ibrahimovic dan Guardiola sedikit berbeda. Mereka sulit menemukan kata sepakat dengan Ibrahimovic menyebut Guardiola sebagai pengecut di biografinya.

Cesc Fabregas

Jose Mourinho dan Cesc Fabregas (kiri). (AFP/Sergei Supinsky)

Tiba di Barcelona bersama Sanchez pada 2011. Keduanya hadir saat Guardiola melakoni musim terakhir dan memenangkan empat gelar.

Fabregas kemudian mengambil keputusan mengejutkan dengan menerima pinangan Mourinho dan Chelsea pada 2014. Kehadirannya terbukti berbuah manis. Mereka sukses memenangkan Liga Inggris.

Meski begitu, periode bulan madu keduanya tidak bertahan lama. Ketika Mourinho dipecat pada Desember 2015, Fabregas jadi salah satu pemain yang performanya disorot.

Kevin de Bruyne

Kevin de Bruyne (kiri) bersama Pep Guardiola. (AFP/Anthony Devlin)

Mourinho jarang memberinya kesempatan. Masih berusia 22 tahun, De Bruyne hanya diturunkan di sembilan laga pada 2013/2014 hingga akhirnya dijual ke VfL Wolsburg.

Dia sudah berada di Manchester City ketika Guardiola tiba pada 2016. Pemain asal Belgia ini tidak kesulitan masuk tim utama The Citizens.

Tapi, kinerja De Bruyne jauh meningkat seiring meningkatnya pengaruh Guardiola dalam permainannya. Dia jadi nyawa permainan Manchester City dan diandalkan untuk membongkar pertahanan lawan.

Arjen Robben

Arjen Robben. (AP/Martin Meissner)

Mencapai kesuksesan bersama kedua pelatih. Di usia muda, dia jadi andalan Mourinho saat Chelsea memenangkan Liga Inggris secara beruntun pada 2005 dan 2006.

Setelah gagal di Real Madrid, Robben yang di penghujung karier kemudian bersinar bersama Bayern Munchen arahan Guardiola.

Pengalamannya yang bertambah membantu Robben menunjukkan performa terbaik setiap diturunkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya