Liputan6.com, Jakarta Arema FC harus melepas pemain asingnya sebelum kompetisi dimulai. Hal itu tidak hanya kali ini saja terjadi. Tercatat sejak 2014, sudah empat kali tim Singo Edan melepas pemain asing dengan alasan yang beragam.
Baca Juga
Advertisement
Jika karena alasan hasil medis dan rekomendasi tim pelatih Arema, tentu masih bisa diterima. Akan tetapi, alasannya karena masalah regulasi.
Seharusnya, manajemen Arema harus mulai belajar akan hal itu. Sebab, hal ini sudah dua kali terjadi.
Berikut empat nama pemain asing yang belum sempat mencicipi ketatnya kompetisi bersama Arema:
1. Somen Tchoyi
Masih ingat dengan mantan pemain Westbromwich Albion ini? Somen Tchoyi pada 2014 lalu sempat diperkenalkan sebagai pemain Arema.
Perekrutan ini sempat menjadi pembicaraan sebab catatan Tchoyi yang sempat bermain di liga top Eropa. Namun seminggu setelah diresmikan, dia justru batal dikontrak karena gagal lolos tes medis.
Advertisement
2. Kiko Insa
Pemain asal Spanyol ini menjadi pemain asing yang selalu dikagumi Aremania pada masanya. Tato singa di lengannya membuat Aremania mengklaim bahwa Kiko cinta Arema.
Tak heran, manajemen pun sempat mengganjar kontrak hingga lima tahun untuk Kiko yang sekarang menjadi warga Malaysia ini. Namun usai dapat kontrak lama itu, Kiko harus didepak setelah Arema mampu menjadi juara di Bali Island Cup 2016.
Pelatih saat itu, Milomir Seslija berani mendepak Kiko dan tak membawanya ke Piala Gubernur Kaltim. Akhirnya saat kompetisi TSC, Kiko juga tak memperkuat Arema dan dia berlabuh ke Bali United.
3. Felipe Bertoldo
Datang pertama di Arema, Felipe sempat dijuluki si Tambun karena perawakannya yang gempal cenderung gemuk. Namun saat permainan tim, peran Felipe dianggap vital.
Umpan umpannya beberapa kali memanjakan striker Arema FC. Bahkan, dia sempat membawa Arema menjadi juara di ajang Piala Presiden 2017.
Namun, bulan madunya bersama Arema hanya singkat. Paspor Timor Leste yang dia pegang dinyatakan tak berlaku oleh AFC. Dia memang punya paspor Brasil. Tapi, saat itu kuota pemain asing Arema hanya tersisa untuk asia.
Advertisement
4. Rodrigo Ost Dos Santos
Nama terakhir tentu saja Rodrigo Ost Dos Santos. Pada awal kedatangannya, Aremania berharap banyak kepada Rodrigo. Sebab pada awal dia datang ke Indonesia dengan memperkuat Mitra Kukar, pemain asal Brasil ini bermain apik.
Dalam perjalanannya, tidak sedikit Aremania yang kecewa dengan permainannya. Tetapi bukan soal kualitas yang membuatnya tercoret. Adalah regulasi menit bermain pada klub terakhir yang menjadi alasan dia tak lolos regulasi.
Klub terakhir Rodrigo Ost adalah Moto Club di Serie C Brazil. Untuk tim terakhir, tidak ada masalah. Namun, karena tidak ada catatan menit bermain membuatnya harus pulang kampung.
Source: ongisnade.co.id