Liputan6.com, Jakarta Setelah absen selama tujuh tahun, Inter Milan akhirnya berhasil meraih tiket ke Liga Champions musim depan. La Beneamata lolos dengan finis di posisi empat klasemen akhir Serie A 2017-2018.
Inter mendapatkan tiket ke Liga Champions dengan dramatis. Mereka baru bisa memastikannya di pekan terakhir. Inter menang dramatis 3-2 atas Lazio di Stadion Olimpico meski sempat tertinggal dua kali. Inter bangkit lewat dua gol dalam kurun tiga menit.
Baca Juga
Advertisement
Kemenangan atas Lazio membuat Inter naik ke posisi empat. Mauro Icardi cs cuma unggul rekor head to head dengan Lazio yang sama-sama finis dengan 72 poin.
Sukses Inter ini membuat Presiden Klub Erick Thohir senang. Raja media asal Indonesia ini menilai sukses Inter buah dari kerjasama apik semua pihak di klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza itu.
“Keberhasilan di Inter Milan tak lepas regenerasi pemain, pemilihan pelatih, manajemen yang memiliki visi yang sama, serta melakukan kolaborasi. Karena dari 220 juta Fans Inter ada di Tiongkok, maka kita kerjasama dengan Suning. Terbukti selain target Liga Champion tercapai, Revenue Inter juga terus tumbuh hingga kini mencapai 220 juta US Dollar. Setelah kita masuk Liga Champion pasti akan tembus diangka 300 Juta US Dollar, ” kata Thohir.
Tidak puas dengan pencapaian Inter Milan lolos ke Liga Champion, Erick juga ingin tahun depan Inter bisa lebih berprestasi misalnya dengan lolos semifinal Liga Champions. “Untuk mencapai itu kita akan pertahankan Luciano Spalletti di kursi pelatih, mempertahankan kunci sesuai kebutuhan pelatih, serta memperkuat pemain bertahan dengan menambah pemain. Serta tentu saja membangun klub Inter itu sendiri."
Atas kepercayaan dan kesabaran berbagai pihak termasuk penggemar Inter Milan di seluruh dunia, Erick Thohir mengucapkan terima kasih. “Terima kasih para penggemar yang sudah lima tahun kepemimpinan saya setia mendukung dan kepada pemain, pelatih dan manajemen yang telah membawa Inter ke Liga Champions Eropa”.
Satria Muda dan Asian Games 2018
Lolosnya Inter ke Liga Champions melengkapi kebahagiaan Erick Thohir. Sebelumnya klub basket miliknya Satria Muda (SM) Pertamina Jakarta baru saja sukses menjuarai ajang Indonesia Basketball League (IBL) Pertalite 2017/2018.
Pada kesempatan tersebut, Thohir juga menceritakan, bagaimana SM Pertamina kala dibeli pertama kali tahun 1999, merupakan tim peringkat terbawah, dengan materi pemain seadanya. “Terus terang untuk tahun pertama, itu semua hadiah dari Tuhan kita bisa juara. Namun setelah itu kita kemudian membangun tim. Mendatangkan pelatih bagus Nat Canson dari Filipina, mencari pemain muda dan akhirnya kita menjadi tim pertama yang juara enam kali beruntun”.
“Dalam mengelola SM Pertamina bisa sukses, dengan meraih 10 gelar dari 19 tahun berdiri. Harus ada pemimpin yang memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan. Kemudian kita membangun manajemen yang profesiional serta transparan. Dalam manajemen tersebut juga harus memiliki satu visi dan misi yang sama, action oriented, dan yang terpenting kita juga membangun jaringan atau melakukan kolaborasi dengan berbagi pihak” terang Erick.
Hal yang menurut Erick juga dilakukan untuk di tim yang lebih besar Inter Milan. “Saat saya ambil Inter tahun 2013, saya juga melakukan hal yang sama dengan apa yang saya lakukan di SM pertamina, walau ini lebih sulit karena saya tidak setiap hari tinggal disana, oleh sebab itu saya membentuk manajemen yang labih kuat. Saya menargetkan lima tahun Inter kembali ke LIga Champions dan terbukti tahun ini berhasil”.
Setelah meraih kesuksesan di Inter dan Satria Muda, Thohir masih punya satu target besar di tahin 2018 ini. Dia ingin pelaksanaan Asian Games 2018 juga sukses dari sisi penyelenggaraan dan administrasi. Thohir merupakan ketua INASGOC.
Kepada Media, Senin (21/5) di Kantor INASGOC, Thohir mengungkapkan kalau dua kesuksesan di SM Pertamina maupun di Inter Milan memiliki benang merah yang sama. Hal ini akan diterapkan dalam mensukseskan di Asian Games 2018 yang tidak lama lagi digelar.
“Mengelola Asian Games 2018 tentu lebih sulit lagi, karena latar belakang orang yang saling berbeda. Tetapi saya yakin dengan kepemimpinan, manajemen, visi yang sama dan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak Asian Games 2018 bisa berlangsung sukses," tutur Thohir.
Waktu yang tersisa 88 hari lagi, menurut Thohit semua sudah harus action oriented, “Sekarang ini kita harus aksi tidak ada lagi wacana. Tadi kita rapat bersama seluruh departemen kita kumpulkan, untuk dibahas apa aksi yang akan dilakukan dari masing-masing departemen tersebut. Kita harus sama-sama berlari, kita ini lari marathon harus kuat sampai pelaksanaan nanti sehingga saya sebagai pemimpin akan mengambil keputusan tegas. Manajemen harus professional, transparan dan memiliki satu visi dan misi," tegas Thohir.
Advertisement