MotoGP: Marquez Mengaku Belajar dari Rossi dan Lorenzo

Saat berada di belakang, Marquez selalu belajar dari para seniornya di MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 26 Jun 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 14:00 WIB
MotoGP Catalunya, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi
Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi saat naik podium MotoGP Catalunya 2018. (AFP PHOTO / Lluis Gen)

Liputan6.com, Kehebatan Marc Marquez di lintasan MotoGP adalah sebuah fenomena. Hanya dalam waktu singkat, kini ia sudah mengoleksi enam gelar juara dunia di kelas berbeda. Bahkan, empat di antaranya adalah kelas MotoGP.

Sebelum naik kelas ke MotoGP, Marquez lebih dulu menahbiskan dirinya sebagai penguasa kelas 125cc 2010 dan Moto2 2012. Setelah itu, ia pun diresmikan jadi pembalap Repsol Honda mulai MotoGP 2013.

Setelah itu, ia mulai membangun dinastinya sendiri. Meski terbilang kalah pengalaman dari pembalap senior lainnya, The Baby Alien tak gentar. Hanya dalam lima musim, ia mampu meraih empat gelar juara dunia MotoGP.

Hanya pada musim 2015, ia gagal jadi juara dunia MotoGP. Bahkan, ia memiliki peluang besar untuk menambah koleksi gelarnya pada musim ini. Namun, hal itu tak membuatnya besar kepala. Pembalap berusia 25 tahun itu mengaku tetap masih dalam tahap belajar, terutama dari sosok seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

"Dibutuhkan bakat, karakter, ketekunan, keberanian, dan keinginan yang besar. Saya selalu memiliki semua itu, tapi saya juga masih belajar dari Valentino dan Lorenzo. Di Mugello, saya berada di belakang Jorge dan saya bisa mempelajari gayanya. Anda tak bisa selalu jadi yang tercepat, ketika Anda di belakang, Anda harus belajar," ujar Marquez, dikutip Tuttomotoriweb.

 

Cemoohan Fans

Marc Marquez, MotoGP
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. (Twitter/Repsol Honda)

Selain itu, Marquez juga bicara soal perlakuan yang didapat dirinya dari fans, khususnya pada MotoGP Italia 2018 di Sirkuit Mugello. Saat itu, banyak yang mengejek pembalap asal Spanyol tersebut ketika dirinya sempat terjatuh.

Penonton merespons terjatuhnya Marquez dengan cemoohan. Diduga cemoohan itu datang dari fans Rossi. Maklum, balapan itu memang jadi seri kandang Rossi di mana tribun penonton didominasi pendukungnya.

"Saya selalu melakukan segalanya dalam balapan dan saya melakukannya dengan tepat. Ada sejumlah persaingan dan orang-orang menanggapinya dengan cara berbeda. Saya tak tahu apakah hal ini akan berhenti. Itu tak tergantung pada saya. Sakit untuk melihat orang-orang mencemooh sementara Michelle Pirro baru mengalami kecelakaan," kata Marquez. 

Rapor Marquez di Setiap Musim

125cc

2008: 13 balapan, 0 menang, 1 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 63 poin, urutan ke-13

2009: 16 balapan, 0 menang, 1 podium, 2 pole, 1 fastest lap, 94 poin, urutan kedelapan

2010: 17 balapan, 10 menang, 12 podium, 12 pole, 8 fastest lap, 310 poin, juara

Moto2

2011: 15 balapan, 7 menang, 11 podium, 7 pole, 2 fastest lap, 251 poin, runner-up

2012: 17 balapan, 9 menang, 14 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 328 poin, juara

MotoGP

2013: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 9 pole, 11 fastest lap, 334 poin, juara

2014: 18 balapan, 13 menang, 14 podium, 13 pole, 12 fastest lap, 362 poin, juara

2015: 18 balapan, 5 menang, 9 podium, 8 pole, 7 fastest lap, 242 poin, urutan ketiga

2016: 18 balapan, 5 menang, 12 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 398 poin, juara

2017: 18 balapan, 6 menang, 12 podium, 8 pole, 3 fastest lap, 298 poin, juara

2018: 7 balapan, 3 menang, 5 podium, 1 pole, 4 fastest lap, 115 poin, urutan pertama

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya