MotoGP: Hijrah ke Honda, Lorenzo Ingin Pergi dengan Senyuman

Lorenzo ingin mempersembahkan hasil terbaik pada MotoGP 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 24 Jun 2018, 08:50 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 08:50 WIB
Jorge Lorenzo, MotoGP
MotoGP 2018 akan jadi musim terakhir Jorge Lorenzo bersama Ducati. (Twitter/Ducati Motor)

Liputan6.com, Bologna - Saat mulai rutin mempersembahkan podium juara MotoGP, Jorge Lorenzo justru harus menerima fakta bahwa ini adalah musim terakhirnya bersama Ducati. Per MotoGP 2019, Lorenzo akan membalap untuk Repsol Honda.

Penampilan Lorenzo dalam dua balapan terakhir MotoGP 2018 jadi bukti bahwa usaha dan kerja keras pada akhirnya akan menuai hasil. Ya, podium juara yang didapat pada MotoGP Italia dan Catalunya adalah hasil kerja keras pembalap Ducati tersebut.

Di awal, mungkin tak akan ada yang percaya jika menyebut X-Fuera bakal merebut kemenangan di MotoGP 2018. Maklum, pembalap asal Spanyol itu memperlihatkan performa buruk sejak awal musim 2017, momen di mana ia resmi jadi pembalap Ducati.

Hebatnya, Lorenzo memperlihatkan bahwa dirinya tak kenal kata menyerah. Sayang, pembalap berusia 31 tahun itu akan meninggalkan Ducati di akhir musim ini. Meski begitu, Lorenzo bertekad pergi dengan mempersembahkan hasil terbaik untuk Ducati.

"Semua orang ingin mengubah berbagai hal di masa lalu, tapi itu tidak mungkin. Masa lalu adalah masa lalu. Terkadang itu membuat saya sedih harus meninggalkan tim yang kompetitif. Tapi hidup adalah pilihan. Sekarang saya ingin meraih kemenangan sebanyak mungkin dan meninggalkan tim ini dengan senyuman," ujar Lorenzo, dikutip Speedweek.

 

Tetap Optimistis

MotoGP Catalunya, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi
7. Jorge Lorenzo (Ducati) - 66 Poin. (AP/Eric Alonso)

Sukses yang diraih di Italia dan Catalunya membuat Lorenzo tak lagi dipandang sebelah mata. Meski masih terpaut 49 poin dari puncak klasemen yang ditempati Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, kini X-Fuera tetap tak lagi bisa diremehkan.

"Segalanya bisa terjadi dalam olahraga ini. Sekarang semua orang tampak berdekatan, tapi semuanya bisa berubah dengan cepat. Assen di atas kertas buruk untuk Ducati. Tapi benar bahwa saat ini kami melaju dengan sangat baik," kata Lorenzo.

"Ducati sangat kompetitif. Tapi kita tak bisa membuat kesalahan lagi. Jika Assen tidak berakhir dengan kemenangan, kami harus mengamankan podium atau berupaya untuk mendapatkan posisi sebaik mungkin," ia menambahkan.

 

Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 7 balapan, 2 menang, 2 podium, 1 pole, 1 fastest lap, 66 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya