Liputan6.com, Jakarta Lini belakang Persija Jakarta keropos. Dari 17 pertandingan Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak, tim berjuluk Macan Kemayoran itu telah kebobolan 21 gol.
Tiga gol lagi akan menyamai torehan kebobolan Persija pada musim lalu. Macan Kemayoran kemasukkan 24 gol hanya dalam 34 pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
Banyak faktor yang membuat sektor pertahanan Persija mudah ditembus. Salah satunya adalah ketiadaan homebase yang tetap. Karena ini, para pemain Macan Kemayoran kerap kelelahan.
"Karena apa? Di samping kita kelelahan karena kita berbeda dibanding tahun lalu. Tahun lalu kita punya homebase. Sekarang kita tidak punya homebase, relatif tidak pernah istirahat," ujar Direktur Utama Persija, Gede Widiade ketika dihubungi Liputan6.com.
Gede memberikan contoh, para pemain Persija bergegas pulang ke ibu kota setelah menyambangi Stadion Aji Imbut, Tenggarong, markas Mitra Kukar, pada 21 Juli lalu. Sebab, empat hari berikutnya, Macan Kemayoran harus tiba di Bantul, untuk menjamu Bhayangkara FC pada 27 Juli 2018.
"Baru pulang dari Mitra Kukar, nanti kita harus ke Jakarta. Dari Jakarta, kita belum sempat latihan, kita sekali lagi harus berangkat ke Bantul. Ini yang membuat mereka sangat lelah. Ini suatu saat saya tidak bisa marah-marah terus, mengancam mereka untuk diberhentikan, tanpa melihat fakta yang ada," kata Gede.
"Tahun lalu kan semua bermain di (Stadion) Patriot (Chandarabaga, Bekasi). Mereka tenang. Bisa bertemu anak dan istri," terangnya.
Putus Rekor Negatif
Persija menyambut pertandingan melawan Mitra Kukar dengan modal buruk. Macan Kemayoran tanpa kemenangan dalam empat partai terakhir, dan hanya mampu mendulang dua poin.
Tanda-tanda rekor buruk tersebut bakal berlanjut mulai tercium. Skuat Persija kehabisan tiket pesawat pada H-2 pertandingan. Alhasil, Ismed Sofyan dan kawan-kawan baru dapat terbang ke Balikpapan keesokan harinya. Belum lagi perjalanan darat menuju Tenggarong yang memakan waktu kurang lebih lima jam.
Karena keinginan untuk menang sudah memuncak, skuat Persija tampil kesetanan. Mereka mampu membawa pulang tiga poin dari Tenggarong. Persija menang 2-0 atas tuan rumah Mitra Kukar.
Advertisement
Fisik dan Psikis Lelah
Contoh lainnya yang dipaparkan Gede ialah situasi yang harus dialami Sandi Darman Sute. Pemain berusia 25 tahun itu harus meninggalkan istrinya yang baru melahirkan anak kedua. Harus terbang saat melakoni laga home dan away membuat fisik dan psisis para pemain Persija terganggu.
"Seperti contohnya Sandi Sute. Istrinya baru melahirkan, dia menunggu, latihan sebentar, berangkat ke Tenggarong, balik ke Jakarta, berangkat lagi ke Bantul, secara fisik dan psikis mereka lelah. Di tim, berapa puluh miliar kita rugi," imbuh Gede.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini