Ribuan Peserta Bersaing Raih Beasiswa Bulu Tangkis di Kudus

Jumlah peserta audisi umum bulu tangkis di Kudus mencapai ribuan peserta.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 03 Sep 2018, 22:40 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 22:40 WIB
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018
Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata (kiri) akan memimpin tim pencari bakat untuk mencari pebulu tangkis cilik bertalenta dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 di GOR Jati, Kudus, 4-6 September 2018. (foto: PB Djarum)

Liputan6.com, Kudus - Rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 kembali ke kota Kudus, Jawa Tengah, setelah proses pencarian bibit-bibit pebulu tangkis bertalenta digelar di tujuh kota. Ketujuh kota itu adalah Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Surabaya, Purwokerto, Solo, dan Cirebon.

Di Kudus, rangkaian seleksi pebulu tangkis bertalenta akan dipusatkan di GOR Jati yang juga merupakan markas PB Djarum, selama tiga hari mulai 4 hingga 6 September 2018.

Seperti tradisi pada tahun-tahun sebelumnya, Kudus menjadi kota terakhir pada rangkaian audisi umum. Para pebulu tangkis muda yang belum berhasil di sejumlah kota audisi sebelumnya dapat kembali mendaftarkan diri demi menjaga peluang meraih beasiswa dan bergabung dengan PD Djarum.

Pada 2016 lalu, saat Audisi Umum memakai format kategori usia U-13 dan U-15, jumlah pebulu tangkis muda yang menjalani seleksi di Kudus sebanyak 883 orang. Tahun berikutnya, di mana audisi umum berubah kategori usia menjadi U-11 dan U-13, peserta tetap tinggi, yaitu berjumlah 704 pebulu tangkis cilik.

Sementara untuk tahun ini, audisi umum memakai format tiga kategori usia, yaitu U-11, U-13 dan U-15. Jumlah peserta yang mendaftar sudah mencapai 1030 orang (data pukul 17:00 WIB). Angka ini akan terus bertambah mengingat pendaftaran tetap dibuka hingga Senin (3/9/2018) malam.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan animo peserta yang tinggi pada audisi umum Kudus merupakan bukti nyata bahwa bulu tangkis merupakan olahraga yang semakin dicintai omasyarakat. Terlebih, kota ini sebagai lumbung penghasil pebulu tangkis kelas dunia, seperti Liem Swie King (juara All England 1978, 1979, dan 1981) atau trio kakak beradik Hastomo Arbi, Eddy Hartono, serta Hariyanto Arbi si pemilik julukan "Smash 100 Watt".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Generasi Baru

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018
Salah satu peserta tengah mendaftar Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2018 di GOR Jati, Kudus, Senin (3/9/2018). (foto: PB Djarum)

Sudah banyak alumni PB Djarum yang tampil di panggung dunia dan mengukir prestasi. Sebut saja Christian Hadinata, Alan Budikusuma, Ardy B Wiranata, Ivana Lie, Minarti Timur, Sigit Budiarto, Yuni Kartika, Liliyana Natsir, Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, Debby Susanto, Praveen Jordan, hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo.

"Antuasisme yang tinggi dari masyarakat ini merupakan gairah besar yang harus diakomodir dan dibina sehingga bisa menghasilkan generasi baru dari Liem Swie King dan juga Hariyanto Arbi," kata Yoppy dalam jumpa pers di GOR Jati, Kudus, Senin (3/9/2018).

"Saya optimistis bisa menemukan bibit berkualitas pada Audisi Umum Kudus yang nantinya akan diasah di PB Djarum."

"Kami ingin anak-anak yang belum berhasil di Audisi Umum di kota-kota sebelum Kudus ini, untuk tetap memiliki semangat berlatih dan daya juang menjadi juara. Mereka tetap punya kesempatan yang sama untuk masuk ke PB Djarum," Yoppy, menambahkan.


Tim Pencari Bakat

Demi mendapatkan bibit atlet-atlet bulu tangkis dengan potensi terbaik, PB Djarum menerjunkan tim pencari bakat yang dipimpin Christian Hadinata. Selain itu ada sejumlah sejumlah legenda bulu tangkis Indonesia dan pelatih PB Djarum, seperti Tan Joe Hok, Liem Swie King, Fung Permadi, Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, Marleve Mainaky, Herry Iman Pierngadi, serta Sigit Budiarto.

Christian Hadinata mengatakan perubahan kategori usia dalam audisi umum 2018 membuat peluang para atlet muda untuk bergabung ke PB Djarum semakin terbuka lebar. "Perubahan kategori usia ini sejalan dengan upaya kami untuk menghasilkan generasi baru di dunia bulu tangkis dengan harapan supaya semakin banyak bibit-bibit bertalenta yang bisa kami saring dan kelak kami asah di PB Djarum," ujar mantan atlet bulu tangkis nasional spesialis ganda ini.

Peraih gelar juara All England di tahun 1972, 1973, dan 1979 tersebut memprediksi persaingan bakal berlangsung ketat. Hal ini mengingat Kudus merupakan kota terakhir sebelum rangkaian audisi umum 2018 memasuki tahap final audisi.

"Pastinya proses seleksi ini akan ketat dan sengit karena banyak atlet muda yang tidak lolos di kota sebelumya kemudian menyiapkan diri dan mendaftar kembali di Audisi Kudus ini. Kita akan lihat sejauh mana mereka bisa menunjukkan talenta terbaik mereka demi bergabung dengan PB Djarum," tutur Christian.

Proses penjaringan akan dimulai dengan tahap screening pada Selasa (4/9/2018). Pada fase ini, tiap-tiap peserta dari kategori usianya bertanding selama sekitar 10 menit di hadapan tim pencari bakat.

Mereka yang lolos tahap screening kemudian melaju ke tahap turnamen yang digelar selama dua hari, yakni 5 dan 6 September. Peserta yang lolos akan mendapatkan super tiket untuk melaju ke final audisi yang juga digelar di Kudus, 7-9 September 2018.

Super tiket tak hanya diberikan bagi mereka yang lolos turnamen saja, tapi juga bagi peserta yang tidak lolos turnamen. Namun, dianggap tim pencari bakat memiliki bakat yang mumpuni.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya