Liputan6.com, Turin - Saat ini, Juventus tampaknya tak lagi memiliki lawan sepadan di Italia. Lihat saja, di kompetisi sepak bola tertinggi Negeri Pizza itu, sudah tujuh musim berturut-turut Juventus jadi yang terbaik.
Musim ini, dominasi Juventus di Serie A juga begitu nyata. Memasuki pekan ke-12, mereka masih kokoh di puncak klasemen dengan selisih enam poin dari Inter Milan yang ada di posisi kedua. Rekor Juventus, 10 kali menang dan sekali imbang.
Musim ini, kegemilangan Juventus juga berlanjut di Liga Champions. Di ajang paling elite antarklub se-Eropa itu, I Bianconeri masih memimpin Grup H, yang juga diisi Manchester United (Inggris), Valencia (Spanyol), dan Young Boys (Swiss).
Advertisement
Rekor mereka juga sempurna. Dari tiga laga menghadapi rival-rival mereka itu, Juventus sukses menyapu bersih dengan kemenangan. Tiket untuk lolos ke babak selanjutnya pun telah di depan mata.
Baca Juga
"Kami bukannya ingin besar kepala. Tapi, saya percaya skuat Juventus ini bisa mencapai final, bahkan memenangkan Liga Champions," ujar gelandang Juventus, Miralem Pjanic.
Pjanic tentu tak asal bicara. Dengan rentetan fakta di atas, memang jadi masuk akal, jika Juventus musim ini lebih tenang untuk fokus mengejar Liga Champions. Apalagi, sudah lama sekali mereka tak memenangkan trofi The Big Ears, setelah jadi juara di musim 1995/96.
Setelah itu, Juventus sempat lima kali menembus final, termasuk dua di antaranya bersama Massimiliano Allegri, pelatih saat ini. Namun, mereka selalu gagal di partai puncak.
Terakhir, Juventus sukses menembus final di musim 2016/17. Ketika itu, mereka dipermalukan Real Madrid 1-4 di Stadion Millenium, Wales.
Pantas Juara
Legenda Juventus, Gianluca Viali, percaya, musim ini Juventus layak menjadi juara Liga Champions. Selain performa gemilang mereka belakangan ini, Viali juga menyebut kedalaman skuat Juventus jadi salah satu faktor mengapa dia begitu yakin.
"Juventus adalah tim terkuat di Eropa. Saya tidak hanya bicara tentang pemain inti namun juga kedalaman tim mereka," ujarnya.
Pria yang juga ikut membawa Juventus juara Liga Champions 2995/96 ini menambahkan, "Anda melihat pemain yang mereka punya di bangku cadangan dan Anda kagum. Klub melakukan pekerjaan dengan baik, mereka mendatangkan Cristiano Ronaldo."
Kehadiran Ronaldo, 33 tahun, dari Real Madrid, memang, tak pelak membuat Juventus bisa dibilang kandidat kuat juara Liga Champions. Selain dengan kebintangannya di lapangan, pemain asal Portugal ini juga punya banyak pengalaman jadi juara di ajang elite ini
Ronaldo, yang sudah mencetak tujuh gol bersama Juventus, telah memenangkan Liga Champions lima kali. Sekali bersama MU di musim 2007/08 dan empat kali bersama Real Madrid.
Singkat kata, Ronaldo membawa "DNA" juara Liga Champions ke tubuh Juventus. Di luar produktivitasnya di muka gawang lawan, tentu saja.
Â
Advertisement
Faktor Ronaldo
Dengan Ronaldo, kekuatan Juventus memang semakin lengkap. Sebab, sebelumnya, mereka sudah memiliki materi pemain di atas rata-rata bahkan untuk ukuran Eropa.
Kolaborasi pemain-pemain senior seperti Ronaldo, Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, serta Leonardo Bonucci dengan pemain-pemain muda bertalenta seperti Fernando Bernardeschi (24 tahun), Paulo Dybala (24), Rodrigo Bentancur (21), serta Emre Can (24) membuat Juventus tak kalah dibanding Los Galacticos milik Real Madrid.
Mereka juga memiliki pemain-pemain yang tengah berada di golden age alias dalam masa keemasan mereka, seperti Pjanic (28 tahun), Douglas Costa (28), atau pun Alex Sandro (27).
"Beberapa tahun belakangan, Juventus telah beberapa kali menembus final Liga Champions tanpa Ronaldo. Dan, tahun ini, (dengan Ronaldo) mereka kembali berpeluang masuk final dan menjuarainya," ujar legenda Barcelona, Real Madrid, dan Inter Milan, Luis Figo, yang juga senior Ronaldo di timnas Portugal.
Nah, bagaimana Juventus?