PSSI Takkan Lagi Gunakan Regulasi Pemain Muda

Potensi pemain muda di Indonesia membuat klub tak ragu memainkannya dalam kompetisi dan menjadi alasan PSSI tak harus memaksakan regulasi pemain muda.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 01 Mar 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2019, 21:00 WIB
Ratu Tisha Destria, PSSI
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Jakarta PSSItakkan lagi menggunakan regulasi penggunaan pemain muda seperti yang pernah diterapkan di Liga 1 2017. Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menilai, distribusi pemain muda di klub-klub Indonesia sudah sangat baik, sehingga pengaturan penggunaan pemain akan diserahkan kepada masing-masing klub.

"Tidak ada regulasi khusus untuk pemain muda karena kami melihat performa yang sangat bagus dari klub di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Bahkan bisa dihitung tiga tahun termasuk TSC 2016. Kalau diperhatikan distribusi penggunaan pemain muda sangat tinggi walau tidak dipaksakan," ujar Ratu Tisha Destria saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Regulasi pemain muda pernah menjadi sebuah aturan yang digunakan PSSI untuk menjaring pemain muda guna pembentukan Timnas Indonesia di level U-19 dan U-22 pada 2017.

Hasil dari regulasi tersebut bagus. Banyak pemain-pemain muda melesat tajam ke level tertinggi karena mendapatkan menit bertanding yang cukup banyak dari pelatihnya.

Regulasi itu berlaku untuk Piala Presiden 2019 dan Liga 1.

"Manajemen klub dan pelatih sudah sangat terbuka terhadap pemain yang memiliki performa terbaik akan dipasang dalam pertandingan walau usianya masih muda. Satu contohnya bisa dilihat di tim nasional. Witan Sulaeman yang menjadi pemain dengan usia termuda menjadi andalan Coach Indra Sjafri di setiap pertandingan. Sama halnya dengan itu, kami mempercayakan pelatih di klub untuk mengelola hal itu," jelas Tisha.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya