Tokyo - Kawasaki pernah berlaga di MotoGP, namun hanya meraih beberapa podium dan tak pernah merengkuh kemenangan. Pabrikan asal Jepang yang identik dengan warna hijau ini pun akhirnya memutuskan untuk hengkang pada akhir 2008.
Mereka akhirnya fokus mengembangkan ZX-10R di ajang WorldSBK. Hingga kini, Kawasaki Racing Team tak punya niatan kembali tampil di MotoGP.
Advertisement
Baca Juga
"MotoGP bukan jalan yang tepat bagi kami," ujar Project Leader Kawasaki ZX-10RR, Yoshimoto Matsuda dan Direktur Tim Kawasaki Racing Team, Ichiro Yoda kepada Speedweek.
"Anda harus pikirkan apa saja yang Anda butuhkan untuk MotoGP, teknik macam apa yang dibutuhkan untuk turun di sana, dan keuntungan macam apa yang bisa Anda raih. Jika kami mempertimbangkan ini semua, MotoGP bukan pilihan kami," kata Matsuda.
MotoGP Kelewat Mahal
Eks Project Leader Yamaha YZR-M1, Yoda, paham betul seberapa rumitnya sebuah proyek MotoGP. Dia bahkan tak menutup-nutupi alasan utama Kawasaki ogah kembali ke MotoGP adalah masalah finansial.
"MotoGP terlalu mahal untuk Kawasaki. Tidak turun di sana merupakan keputusan finansial dari kami," katanya.
"MotoGP butuh biaya balap setidaknya 10 kali lipat dari WorldSBK. Anda butuh 60 sampai 70 juta euro per tahun untuk turun di MotoGP. Honda saja menghabiskan 100 juta euro," lanjut Yoda.
Yoda juga menyatakan mengembangkan motor MotoGP bukanlah perkara mudah. Dia dapat memastikan para petinggi Kawasaki takkan terima jika departemen balap mereka gagal meraih kemenangan, dan gelar dunia di kejuaraan balap motor terakbar tersebut.
"Kami tak bisa meyakinkan para petinggi manajemen Kawasaki untuk turun di MotoGP bila ujung-ujungnya hanya duduk di peringkat kelima," papar Yoda.
"Mereka pasti ingin kemenangan, tak peduli kejuaraan apa yang kami geluti. Inilah alasan mengapa WorldSBK lebih masuk akal bagi Kawasaki bila dilihat dari segi finansial," imbuhnya.
Selama turun di WorldSBK, Kawasaki telah meraih lima gelar dunia pembalap yang diraih oleh Tom Sykes pada 2013 dan Rea pada 2015, 2016, 2017, dan 2018. Mereka juga sukses meraih gelar dunia konstruktor selama empat musim terakhir.
Sumber: Bola.net
Advertisement