Jakarta - Marc Marquez sukses menjadi juara dunia MotoGP lima kali untuk mengoleksi total tujuh titel. Baginya, setiap penghargaan itu punya kisah masing-masing.
Pembalap asal Spanyol ini menjadi juara dunia MotoGP pada edisi 2013, 2014, 2016, 2017, dan 2018.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sebuah sesi tanta jawab dengan kalangan fans di Sao Paulo, Brasil, belum lama ini, seperti dikutip dari Marca, Marquez diminta untuk mendeskripsikan setiap gelar yang diraihnya di MotoGP, dengan satu kata.
Pembalap Repsol Honda ini mengaku sempat kesulitan menjawab pertanyaan itu sebelum akhirnya ia menemukan kata yang pas untuk menggambarkan apa yang dirasakannya saat memenangi setiap gelar itu.
"2013? Kejutan, karena tak ada yang mengira (musim debut). 2014? Kesempurnaan, karena musim itu memang sempurna (ia merebut 13 kemenangan). 2016? Kedewasaan, itu pertama kali saya pakai strategi berbeda, jadi itu masa belajar dewasa,” ujarnya.
“2017? Cuek, karena itu tahun pertama saya melawan Dovi, padahal ia bukan referensi saya dan bukan rival utama saya. 2018? Konsistensi, saya menjalani musim dengan konsisten hingga merebut gelar," lanjutnya.
Pembalap 26 tahun itu juga diminta untuk membuka ingatannya, memilih hari terbaik yang pernah dilewatinya sepanjang kariernya.
Marquez lantas memilih MotoGP Valencia 2014, di mana ia, Tito Rabat, dan Alex Marquez masing-masing resmi menyapu bersih gelar dunia MotoGP, Moto2, dan Moto3.
"Minggu di Valencia pada 2014 adalah hari terbaik dalam karier saya, karena saya memenangi balapan setelah mengunci gelar di Jepang. Selain itu, adik saya juga merebut gelar dunia Moto3, begitu juga Tito menjuarai Moto2. Ia adalah sahabat saya, kami bertiga kerap berlatih bersama. Jadi, momen itu unik, dan merupakan Minggu paling istimewa dalam karier saya," kenangnya.
Jika ada momen menyenangkan, sebagai seorang rider, Marquez juga tak luput dari momen buruk.
"Momen terbaik adalah momen Anda meraih kemenangan, itulah momen yang diburu-buru semua orang, alasan mengapa semua orang bekerja keras. Saat itulah Anda merasa senang dan segala usaha terbayar. Cedera adalah momen terburuk, momen-momen yang paling merugikan," ucapnya.
Sumber: Bola.net