Liputan6.com, Turin - Banyak orang yang meyakini bahwa Juventus bisa mengakhiri puasa gelar Liga Champions pada musim ini, salah satunya adalah Marcello Lippi. Mantan nahkoda Bianconeri itu juga punya penjelasan yang memperkuat anggapannya tersebut.
Trofi Liga Champions memang sudah lama tidak mampir ke Turin. Terakhir kali piala tersebut terlihat di markas Juventus adalah pada tahun 1996 lalu, tepat setelah Lippi mengantarkan Didier Deschamps dkk mengalahkan Ajax di babak final melalui drama adu penalti.
Advertisement
Baca Juga
Juventus sudah melakukan upaya berulang kali agar bisa memboyong trofi tersebut kembali. Sudah tiga kali sang juara bertahan Serie A itu mencapai final, masing-masing pada tahun 2002, 2015, dan 2017, namun selalu berakhir dengan kegagalan.
Musim ini, harapan untuk meraih gelar Liga Champions kembali terbuka lebar. Performa Bianconeri, terkhusus Cristiano Ronaldo, pada laga leg kedua 16 besar kontra Atletico Madrid seolah membuat publik yakin dengan peluang skuat asuhan Massimiliano Allegri itu.
Kehadiran Ronaldo merupakan satu dari sekian alasan mengapa Lippi yakin bisa melihat Juventus meraih gelar Liga Champions pada musim ini. Selain itu, materi tim saat ini juga dirasanya sudah mumpuni untuk menjadi juara.
"Juventus punya peluang untuk memenangkan Liga Champions, mereka sudah berada di antara tiga atau empat tim yang mampu mengangkat trofi tersebut," tutur Lippi kepada Radio Anch'io.
"Tahun ini semakin besar [peluangnya]. Mereka punya perlengkapan tambahan dengan kehadiran Cristiano Ronaldo," lanjut pria berumur 70 tahun tersebut.
Pantang Remehkan Ajax
Lawan mereka di babak perempat final ini adalah Ajax, yang berhasil menyingkirkan sang juara bertahan, Real Madrid. Walaupun demikian, publik ragu bisa melihat mereka mengulangi keajaiban itu jika melihat materi milik Bianconeri pada musim ini.
Hasil undian perempat final inipun dianggap sebagai keuntungan bagi Juventus. Namun Lippi mengingatkan bahwa memandang sebelah mata tim besutan Erik ten Hag itu adalah sebuah kesalahan besar.
"Ada kemungkinan seseorang berpikir bahwa bertemu Ajax adalah sebuah keberuntungan, tapi sebaliknya saya percaya bahwa mereka adalah lawan yang sangat menyulitkan," tambahnya.
Advertisement
Gaya Sepak Bola Sendiri
"Mereka memainkan gaya sepak bola yang bisa membuat tim apapun berada dalam masalah," tandasnya.
Pertemuan perdana pada duel dua leg ini akan berlangsung pada hari Kamis (11/4) mendatang di markas Ajax, yakni Johan Cruyff Arena. Sementara leg kedua akan digelar satu pekan setelahnya di Allianz Stadium, Turin.
Sumber: Bola.net
Saksikan video pilihan di bawah ini