Liputan6.com, Madrid- Gareth Bale tak maksimal di Real Madrid ini diduga karena mental yang sudah runtuh sejak pertengahan musim lalu. Real Madrid mengalami kemerosotan prestasi yang tajam dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Ini membuat Bale sangat sedih saat membela Real Madrid yang sudah diperkuat 2013 lalu itu.Anggapan itu dilontarkan oleh eks pelatih Real asal Wales, John Toshack.
Musim 2018-2019 merupakan musim yang kurang baik bagi Bale. Ia kesulitan menemukan konsistensi permainan berkat kondisi tubuhnya yang rentan mengalami cedera saat membela Real Madrid.
Advertisement
Terbaru, Bale dikabarkan pulang dari laga melawan tuan rumah Rayo Vallecano akhir pekan kemarin tidak bersama skuat Real Madrid, melainkan pulang sendiri menggunakan kendaraan pribadinya.
Penurunan Prestasi
Musim ini Madrid mengalami penurunan prestasi. Meski sempat meraih trofi Piala Dunia Antarklub pada Desember lalu, akan tetapi Sergio Ramos cs gagal meraih gelar di musim reguler.
Selain gugur di Copa del Rey dan Liga Champions, Madrid juga harus terpuruk di peringkat tiga klasemen La Liga, jauh tertinggal dari sang jawara sekaligus rival berat, Barcelona.
Jebloknya permainan Madrid pun sempat membuat petinggi klub melakukan dua kali pergantian pemain di tengah musim. Usai Julen Lopetegui dipecat, Santiago Solari yang menjadi pengganti pun akhirnya juga dijatuhi vonis pemecatan. Zinedine Zidane pun kembali dipanggil untuk mengisi kursi entrenador.
Advertisement
Kesedihan Bale
Menurut Toshack, penurunan prestasi yang dialami Madrid musim ini juga berpengaruh terhadap performa fisik dan mental para pemain, salah satunya Bale.
"Saya katakan yang sebenarnya, saya melihat bahwa Bale sedih di Real Madrid. Saya rasa klub tengah tidak berada dalam momen terbaik mereka dan saya lihat Bale juga mengalami hal yang sama," ujar Toshack kepada Marca.
Di pentas La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey musim ini, Bale total bermain sebanyak 39 kali dengan menyumbang 11 gol.
Sumber: Bola.net