Liputan6.com, Paris - Timnas putri Amerika Serikat berjuang sendirian di Piala Dunia Wanita 2019. Mereka dikepung tujuh tim Eropa yakni Prancis, Inggris, Swedia, Jerman, Norwegia, Italia, dan Belanda.
Meski begitu, timnas putri AS tidak perlu takut. Mereka bisa mengambil inspirasi dari timnas putra Brasil pada 1994.
Advertisement
Baca Juga
Ketika itu Selecao dikerubuti Italia, Spanyol, Belanda, Bulgaria, Jerman, Rumania, dan Swedia pada perempat final. Namun, Negeri Samba sukses meraih gelar dengan mengalahkan Belanda, Swedia, dan Italia.
Capaian tersebut bisa jadi inspirasi timnas putri AS pada Piala Dunia Wanita kali ini. Terlebih pasukan Jill Ellis memiliki kualitas di atas rata-rata.
Mereka hanya kalah sekali di 34 laga dan memenangkan 10 partai terakhir. The Stars and Stripes juga punya skuat dalam dengan pemain inti dan cadangan sama hebat.Â
"Pelatih yakin siapapun yang diturunkan di Piala Dunia Wanita bakal melaksanakan tugasnya dengan baik. Kami percaya pada keputusannya," kata bek Kelley O'Hara, dikutip LA Times.
Berjuang Sendirian
Di Piala Dunia Wanita 2019, AS berjuang sendirian karena nama besar dari seberang Samudera Atlantik melempem. Brasil dan Kanada sama-sama terhenti pada perdelapan final. Brasil dikalahkan Prancis 1-2 dengan Kanada dibungkam Swedia 0-1.
Dari kawasan lain, Australia masih belum mampu bersaing meski mampu menembus babak gugur pada empat edisi terakhir Piala Dunia Wanita. Begitu pula tim asal Afrika. Sejauh ini laju Nigeria ke perempat final 1999 masih menjadi catatan terbaik wakil kawasan tersebut.
Advertisement
Asia Juga Terpuruk
Tim Asia yang sebelumnya mampu bicara banyak juga terpuruk. Tiongkok merupakan kekuatan di awal pagelaran Piala Dunia Wanita dengan masuk semifinal 1995 dan menembus final 1999.
Namun setelah itu mereka terhenti di perempat final pada tiga kesempatan, dengan rapor 2019 merupakan catatan terburuk saat mengikuti Piala Dunia Wanita. Sementara Jepang merebut gelar 2011 dan jadi finalis 2015.