Liputan6.com, Aragon - Pembalap Ducati Team, Andrea Dovizioso, meyakini bahwa asanya meraih gelar dunia MotoGP musim ini mulai sirna sejak ia terlibat dalam kecelakaan beruntun dengan Valentino Rossi dan Maverick Vinales di Catalunya, Spanyol, yakni insiden yang disebabkan oleh Jorge Lorenzo di Tikungan 10 pada Lap 2.
Sebelum tiba di Catalunya kala itu, Dovizioso mengoleksi 103 poin, hanya tertinggal 12 poin dari Marquez. Sayangnya, kecelakaan itu membuatnya harus mengakhiri balapan tanpa poin. Marquez yang meraih kemenangan justru pulang dengan keunggulan 37 poin darinya.
"Saya bukan orang yang suka cari alasan dan saya ogah jadi begitu. Tapi saat mengalami gagal finis yang tak disebabkan oleh Anda sendiri, maka ini mengubah segalanya. Sebelum Barcelona, kami memang tertinggal, tapi dekat (margin 12 poin). Tapi insiden di sana membuat kami 'lumpuh'," tutur Dovizioso kepada Motorsport.
Advertisement
Meski begitu, Dovizioso tak menutup-nutupi fakta bahwa ia dan Ducati tak sekuat di MotoGP 2017 dan MotoGP 2018, saat mereka lebih konsisten menantang Marquez. Musim ini, Dovizioso baru mengasapi Marquez di Qatar dan Austria. Usai menang di Austria, ia bahkan gagal finis lagi setelah tertabrak motor Fabio Quartararo di Silverstone, Inggris.
"Kami memang sudah tak lagi dekat dengan Marc seperti tahun lalu. Kami hanya mampu menantangnya sesekali di pertengahan musim ini, kemudian kecelakaan di Silverstone terjadi," ungkap rider Italia ini, yang sudah tertinggal 98 dari Marquez menjelang MotoGP Thailand di Buriram pada 4-6 Oktober mendatang.
Mencari Solusi
"Tapi saya tak mau bilang bahwa tanpa dua insiden itu saya bisa menantang Marc, karena kami hanya finis di depannya di Austria. Inilah realitanya, dan kami harus lebih baik di beberapa aspek. Tapi, saat ini takkan ada yang bisa mengalahkan Marc, jadi kami semua harus mencari beberapa solusi," ujarnya.
Dengan keunggulan poin yang masif ini, Marquez pun berpeluang besar mengunci gelar dunia di Thailand, asal finis dua poin atas Dovizioso. Dovizioso sendiri yakin langkah Marquez bakal sulit dijegal, namun mengaku takkan menyerah sampai akhir.
Advertisement
Tak Mustahil
"Bakal sangat sulit, tapi tak ada yang mustahil. Jadi kami akan mencoba sampai akhir. Kami tak terlalu optimistis di Aragon, dan sesi latihan juga tak terlalu baik. Tapi pada akhirnya kami finis kedua dan ini bukti kami tak boleh menyerah. Kami paham apa yang sedang terjadi, dan kami bekerja dengan tenang," terangnya.
Sumber: Motorsport
Disadur dari Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 25/9/2019)