Liputan6.com, Jakarta - KONI Pusat menentukan cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON 2020. Terdapat beberapa cabor 'asing' seperti rugby seven dan kriket.
Namun, cabor langganan Olimpiade seperti balap sepeda justru menghilang dari PON 2020. Hal ini membuat Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) kecewa.
Baca Juga
"Kecewa jelas. Kami menyebut ini diskriminasi cabang olimpik," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, dilansir Antara.
Advertisement
Raja Sapta Oktohari mengungkakan, pihaknya selama ini tidak banyak diajak membahas kendala maupun tantangan yang dihadapi Papua sebagai tuan rumah terkait persiapan pelaksanaan maupun lokasi pertandingan cabang balap sepeda.
Padahal, komunikasi sangat penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan. Jika menyangkut pembangunan lokasi pertandingan, sebenarnya ada beberapa solusi untuk mengatasinya.
"Untuk lokasi pertandingan, Ketua ISSI Pengprov Papua sudah melapor kesiapan untuk membangun khususnya untuk BMX. Lokasinya di Keerom. Tapi kondisi sekarang sudah berbeda. Balap sepeda dicoret dan tidak dipertandingkan," ungkap Raja Sapta Oktohari.
"Balap sepeda terus menyumbang prestasi. Asian Para Games juga mampu mempersembahkan medali emas. Makanya kami cukup kecewa dengan keputusan yang ada," katanya.
KONI tidak menjelaskan mengapa rugby seven dan kriket yang minim sejarah lebih dipilih ketimbang balap sepeda pada PON 2020. Sebagai perbandingan, rugby seven baru dipertandingkan pada enam Olimpiade.
Kriket bahkan hanya sekali tampil di pesta olahraga terbesar dunia tersebut, tepatnya pada 1900. Sementara balap sepeda rutin hadir di Olimpiade sejak edisi pertama 1896.
Sebelumnya 47 Cabor
Ketua KONI Pusat Marciano Norman meneken Surat Keputusan (SK) terkait cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON 2020, Jumat (11/10/2019).
SK Penyempurnaan Penetapan Cabang Olahraga, Nomor Pertandingan, dan Kuota Atlet Setiap Cabang Olahraga PON 2020 itu ditandatangani bersama Gubernur Papua Lukas Enembe.
Dalam SK tersebut ditetapkan 37 dari 47 cabor yang direncanakan sebelumnya, 56 disiplin, 679 nomor pertandingan, dan kuota atlet sebanyak 6.442 orang.
"Dengan ditandatanganinya SK cabang olahraga tersebut, KONI daerah dapat menjadikannya sebagai dasar yang baik untuk menyiapkan kontingen, induk cabang olahraga terkait dalam penyesuaian penyusunan kepanitiaan pertandingan, serta bagi Pengurus Besar PON 2020 dalam mempersiapkan penyelenggaraan," tulis keterangan resmi KONI Pusat.
Advertisement
Cabor PON 2020
aerosport, akuatik, anggar, angkat besi/angkat berat/binaraga, atletik, baseball/softball, bermotor, biliar, bola basket, bola tangan, bola voli, bulu tangkis, catur, kriket, dayung, gulat, hoki, judo, karate, kempo, layar, menembak, muay thai, panahan, panjat tebing, pencak silat, rugby seven, selam, senam, sepak bola dan futsal, sepak takraw, sepatu roda, taekwondo, tarung derajat, tenis, tinju, wushu