Cerita Getir Legenda Fiorentina Gabriel Batistuta, Depresi hingga Minta Kaki Diamputasi

Eks penyerang Fiorentina, Gabriel Batistuta, ingin bisa berjalan normal usai jalani operasi engkel karena masalah mobilitas motorik.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 19 Okt 2019, 20:15 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2019, 20:15 WIB
Frack Ribery dan 6 Bintang Top Fiorentina
4. Gabriel Batistuta. (AFP/Gerard Julien)

Firenze - Setelah menjalani operasi engkel, legenda Fiorentina, Gabriel Batistuta menceritakan getir pahit selama menahan rasa sakit. Batigol mengaku pernah meminta dokter untuk mengamputasi kakinya lantaran depresi.

Batistuta divonis mengalami masalah mobilitas motorik alias terancam lumpuh usai memutuskan pensiun dari sepak bola pada 2005 silam. Kaki emasnya mendadak rapuh hingga akhirnya ketahuan engkelnya rusak.

Mantan striker AS Roma dan Timnas Argentina itu sempat menyembunyikan cedera tersebut selama bertahun-tahun, termasuk kala masih berseragam Fiorentina. Atas desakan orang-orang terdekatnya, akhirnya Batistuta mau memeriksakan kondisi kakinya, meski keinginannya untuk menjalani operasi tidak bisa langsung terwujud.

Saking menderitanya, pria yang kini berusia 50 tahun itu sempat berharap dokter mau mengamputasi kakinya. Ia menceritakan bagaimana rasa sakit menerjangnya hingga membuatnya depresi.

"Saya sering menangis, jadi saya meminta dokter agar bersedia mengamputasi kedua kaki saya. Sangat sakit sekali, tiap hari saya merasakan sakit luar biasa. Operasi adalah jalan satu-satunya. Saya telah menantikannya selama 6-7 tahun," ujar Batistuta kepada Corriere della Sera.

"Setelah saya berhenti bermain, saya merasa engkel saya hancur. Tulang beradu tulang. Saya juga sering tak bisa bangun dari tempat tidur selama berhari-hari," sambung legenda Fiorentina itu.

Batistuta telah menjalani operasi engkel. Kini ia harus menunggu selama lebih dari satu bulan untuk mengetahui bagaimana hasilnya.

"Dalam 40 hari ke depan, kami akan mengetahui bagaimana hasilnya. Saya hanya berharap saya bisa kembali berjalan laiknya orang normal," tambah Batistuta penuh harap.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

 

 

Striker yang Ditakuti di Eranya

The Magnificent 7 Serie A
7. Fiorentina - Gabriel Batistuta sempat disebut sebagai dewa dari Kota Firenze karena kehebatannya. La Viola juga memiliki Roberto Mancini dan playmaker top kala itu Rui Costa. (Photo by ADRIAN DENNIS / AFP)

Italia mungkin rumah kedua buat Batistuta. Ia begitu dominan dan berjaya berkat karier cemerlangnya di Serie A meski di dekade 1990-an, banyak penyerang hebat berada di sekelilingnya, seperti Hernan Crespo, Roberto Baggio, sampai Zvonimir Boban.

Batistuta pernah memperkuat tiga tim kuat selama berkarier di Negeri Pizza, yakni Fiorentina, Roma dan Internazionale Milan. Sebanyak 242 gol berhasil ia lesakkan ke gawang lawan bersama ketiga tim tersebut.

Jauh sebelum Lionel Messi atau Sergio Aguero, Batistuta merupakan idola rakyat Argentina. Meskipun belum membawa Tim Tango menjuarai Piala Dunia, pemain yang akrab dengan rambut gondrongnya itu sukses mencatatkan lebih dari 50 gol buat negaranya.

Sumber: Corriere della Sera

Disadur dari Bola.com (Gregah Nurikhsani/Aditya Wicaksono, published 19/10/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya