Rapor 28 Pemain yang Direkrut MU Setelah Era Ferguson, 15 Jeblok

Manchester - Manchester United (MU) mengalami masa-masa sulit setelah kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013. Sejak itu, Setan Merah belum bisa kembali mencicipi gelar juara Liga Inggris dan Liga Champions. 

Bongkar pasang manajer belum bisa mengembalikan MU ke era kejayaannya. Di bawah David Moyes hingga Ole Gunnar Solskjaer, MU bak kehilangan taringnya. 

Di tangan Solskjaer, MU masih tertatih-tatih di Premier League musim ini. Setan Merah baru mengoleksi tiga kemenangan dari 10 laga pertama musim ini, plus empat hasil seri dan tiga kekalahan. 

MU tercecer di papan tengah, tepatnya urutan ketujuh. Tim besutan Solskjaer sudah tertinggal 15 poin dari pemuncak klasemen sementara, Manchester City.  

Sejumlah fans Manchester United ingin Solskjaer diberi waktu. Apalagi, pemain-pemain baru seperti Aaron Wan-Bissaka, Daniel James, dan Harry Maguire menunjukkan menuju arah yang tepat. 

Sejak era David Moyes hingga Solskjaer, MU telah berbelanja sederet pemain. Berikut ini rapor untuk pemain yang dibeli setelah era Sir Alex Ferguson, seperti dilansir Daily Star. 

Pendapat di Manchester United soal Marouane Fellaini cukup terbelah. David Moyes, Louis Van Gaal dan Mourinho semua mengandalkannya. 

Pemain Belgia tersebut juga mencetak beberapa gol penting. Namun, tak sedikit pula yang mengkritik performanya selama di Old Trafford. 

Kontribusi Juan Mata di MU memang tak pernah sebagus saat dirinya masih di Chelsea. Tapi, seperti Fellaini, dia juga mencetak beberapa gol penting. Salah satunya dua gol saat melawan Liverpool. 

Ander Herrera menjadi sosok yang cukup berpengaruh di lini tengah selama memperkuat Manchester United. Setelah Herrera hengkang, lini tengah MU tak lagi sama. 

Penampilan Luke Shaw selama berbaju Setan Merah bisa dibilang pas-pasan dan terlalu sering cedera. Dia belum mencapai standar ideal untuk jadi bek MU, seperti di era Patrice Evra maupun Dennis Irwin. 

Permainan Marcos Rojo tak pernah benar-benar mengesankan dan terlalu rawan terkena kartu merah. Keputusan Glazers tak menjualnya pada musim panas 2019 patut dipertanyakan. 

Angel Di Maria menjadi salah satu pembelian gagal MU. Padahal dia dibeli dengan harga yang tak murah. 

Pemain asal Argentina tersebut gagal beradaptasi dengan gaya permainan di Premier League. Keputusannya memaksa dijual ke PSG juga membuat fans MU tak bersimpati kepadanya.

Daley Blind brilian di bawah kendali Van Gaal dan performanya di Ajax menunjukkan Mourinho telah membuat keputusan keliru dengan menjualnya. 

Manchester United harus merogoh 6 juta pound untuk meminjamnya pada 2014. Namun, dia hanya mencetak empat gol. Gagal total. 

Hanya bermain dua kali untuk MU sebelum Van Gaal menyingkirkannya karena sang pemain mengkritisi metode latihannya. 

Punya modal telenta untuk sukses di MU, tapi tidak dibarengi kelakuan yang bagus dan juga menerapkan bakatnya dengan bagus di Old Trafford. Wonderkid yang gagal memenuhi ekspektasi. 

Matteo Darmian menikmati start yang positif di MU, tapi performa apiknya perlahan memudar.  Dia tak menjadi pilihan utama di era Jose Mourinho maupun Solskjaer. 

Tak bisa beradaptasi dengan tekanan tinggi dari klub besar seperti Manchester United. Ketika Mourinho datang, dia dilepas setelah hanya tampil tiga kali selama era Special One. 

Bastian Schweinsteiger datang ke MU dengan reputasi sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia. Tapi, dia sudah melewati performa terbaiknya dan sulit menyuguhkan kinerja brilian di Old Trafford. 

Dia tampil apik di Manchester United sejak datang pada 2015 dan menjadi bintang saat MU menjuarai Liga Europa 2017. 

Dia bermain cukup menjanjikan sejak gabung MU. Anthony Martial bertalenta, tapi kekurangannya hanya belum menunjukkan konsistensi untuk naik ke level lebih tinggi. 

Menikmati musim pertama di MU dengan baik, namun sekarang mulai memudar. Dia terancam dilepas MU pada bursa transfer Januari 2020. 

Zlatan Ibrahimovic datang ke MU pada usia 34 tahun. Namun, dia mampu menjadi mesin gol MU dan menaklukkan Inggris. Ketajaman Ibra di depan gawang lawan kini jelas dirindukan di MU. 

Dia memperkuat MU selama 18 bulan, tapi hanya mencatat sedikit momen apik di Old Tarfford. Tak ada yang berusaha mencegahnya ketika dia pergi pada Januari 2018. 

Sangat tidak adil jika melabeli Paul Pogba gagal. Tapi, dia juga belum tampil gemilang. Masih perlu waktu untuk menilai transfer Paul Pogba ini. 

Romelu Lukaku bisa dibilang gagal di MU, tapi tidak sepenuhnya kesalahannya. MU seharusnya bisa memaksimalkan kekuatannya dan tak pernah cukup memberi bantuan untuk striker Belgia tersebut. 

Memulai kiprahnya di MU dengan gemilang, tapi belakangan memudar. Dia kemungkinan juga bakal dilepas dari Old Trafford. 

Hanya mencetak empat gol, dengan gaji 400 ribu pounds per pekan? Jelas gagal total. 

Mungkin tak lagi menjadi bek tengah MU untuk masa depan. Tapi, dia pemain yang cukup bagus. 

Siapa pun yang meyakinkan MU membayar 52 juta pounds untuk Fred pasti sekarang tertawa keras. Dia tampil jauh dari harapan. 

Dinilai bagus karena pengaruh positifnya di luar lapangan. Anggota skuat yang disegani, yang suatu saat cocok menjadi pelatih. 

Masih terlalu awal memberi nilai kepada Harry Maguire. Dia masih harus membuktikan diri seiring berjalananya musim ini. 

Masih berusaha beradaptasi di Old Trafford, tapi telah menunjukkan talenta apiknya, sehingga layak dihargai 52 juta pounds. Dia diprediksi semakin apik seiring berjalannya waktu. 

Pemain yang punya kecepatan dan tendangan brilian. Dia berpotensi jadi superstar pada masa depan.