3 Alasan Mandzukic Pilih Al-Duhail Ketimbang MU

MU akhirnya gagal merekrut striker Juventus, Mario Mandzukic. Pemain asal Kroasia itu resmi merapat ke klub Liga Qatar, Al-Duhail, pada Selasa (24/12/2019).

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 25 Des 2019, 20:45 WIB
Diterbitkan 25 Des 2019, 20:45 WIB
AC Milan vs Juventus
Striker Juventus, Mario Mandzukic (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada lanjutan Liga Serie A Italia di stadion San Siro, Milan (11/11). Juventus menang 2-0 atas AC Milan. (AP Photo / Daniel Dal Zennaro)

Manchester - MU akhirnya gagal merekrut striker Juventus, Mario Mandzukic. Pemain asal Kroasia itu resmi merapat ke klub Liga Qatar, Al-Duhail, pada Selasa (24/12/2019).

Rumor kepindahan Mandzukic ke Old Trafford mencuat sejak bursa transfer musim panas 2019. Striker asal Kroasia itu disebut menjadi opsi potensial untuk menyelamatkan lini depan MU.

Sayang, negosiasi yang dilakukan manajeman MU dan Juventus tak menemui titik terang. Jelang pembukaan bursa transfer musin dingin Januari 2020, nama Mario Mandzukic kembali dikait-kaitkan dengan Manchester United.

Namun, rumor hanya sebatas rumor. Striker berusia 33 tahun itu justru meneken kontrak bersama klub asal Qatar, Al Duhail. Keputusan Mandzukic itu cukup mengagetkan dan terkesan terburu-buru.

Bursa transfer musim dingin 2020 baru dibuka pada Januari. Sejauh ini, beberapa klub elite Eropa juga menaruh minat untuk Mandzukic.

Namun keputusan pemain andalan Timnas Kroasia untuk meneken kontrak bersama Al-Duhail dinilai cukup cerdas dan beralasan. Melansir dari Fox Sports, Rabu (25/12/2019), ini beberapa alasan masuk akal yang membuat Mario Mandzukic tegas meneken kontrak bersama Al Duhail dan menolak MU.

1. Manchester United Fokus ke Erling Braut Haaland

Top Scorers Sementara Liga Champions Hingga Matchday ke-6
Erling Braut Haaland (Red Bull Salzburg).(AFP/Joe Klamar)

Mario Mandzukic bukan satu-satunya pemain depan yang diincar Manchester United musim ini. Klub asal Ingris itu juga membidik talenta muda RB Salzburg, Erling Braut Haaland.

Jika melihat misi regenerasi yang diusung manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer, sejak awal musim. Haaland menjadi sosok yang lebih potensial untuk Manchester United.

Usia Erling Braut Haaland masih muda yakni 19 tahun. Sementara Mario Manduzkic sudah menginjak 33 tahun.

2. Tak Ada Harapan di MU

AC Milan vs Juventus
Mario Mandzukic membuka keran gol Juventus pada menit ke-8 pada lanjutan laga serie a yang berlangsung di stadion San Siro, Milan (12/11). Juventus kalahkan AC Milan 2-0. (AFP/Marco Bertorello)

Masih melansir dari sumber yang sama, masa depan Mandzukic diprediksi tak cerah di Old Trafford. Marcus Rashford dan Mason Greenwood tampil cukup meyakinkan dalam beberapa pertandingan.

Itu artinya, MU memiliki talenta muda yang perlu dibina dan dikembangkan. Jika Mario Mandzukic masuk ke skuat Solskjaer, besar kemungkinan hanya dijadikan pelapis. Apalagi jika Erling Braut Haaland menyatakan siap bergabung bersama MU.

Kondisi tersebut tentu tidak baik bagi masa depan Mario Mandzukic. Pada musim 2019/20 saja, ia sudah tak mendapat jatah tampil di skuat Maurizio Sarri. Pergi ke klub asal Qatar menjadi pilihan cerdas yang bisa dilakukan. Di Al-Duhail, Mandukic bakal mendapat menit bermain yang cukup.

3. Harus Segera Pergi dari Juventus

Liga Champions, Juventus, Real Madrid
Pemain Juventus, Mario Mandzukic dan Sami Khedira, saat latihan jelang laga Liga Champions di Vinovo, Turin, Senin (2/4/2018). Juventus akan berhadapan dengan Real Madrid. (AFP/Marco Bertorello)

Ketertarikan Manchester United kepada Mandzukic hanya sebatas rumor. Sampai saat ini, MU belum juga melayangkan tawaran resmi kepada manajemen Juventus.

Situasi itu juga menjadi alasan mengapa Mandzukic cukup tegas untuk menerima pinangan klub asal Qatar. Mario Mandzukic disebut sudah tidak betah berlama-lama di Juventus.

Maurizio Sarri disebut tak menginginkan striker jangkung itu berada di skuatnya lagi. Pada musim 2019/20, Mandzukic belum diberi menit bermain oleh sang allenatore. 

Disadur dari: Bola.com (penulis Hesti, editor Yus Mei, published 25/12/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya