Liputan6.com, Los Angeles - Kecelakaan helikopter yang menewaskan legenda LA Lakers, Kobe Bryant (41), dan putrinya, Giana Maria Onore (13), juga memakan tujuh korban lain. Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (26/1/2020) waktu setempat di daerah Calabasas, California.
Seperti dilaporkan CNN, pihak berwenang di Los Angeles pun terus berusaha mengevakuasi tubuh kesembilan korban. Diketahui, tiga jasad telah diangkat dari lokasi kecelakaan.
Tindakan evakuasi itu dilakukan oleh tim operasi khusus yang ditunjuk menangani kecelakaan ini. Evakuasi sukses dilakukan pada Minggu waktu setempat jelang malam.
Advertisement
Sayangnya, pihak berwenang tidak dapat melanjutkan evakuasi. Faktor keselamatan menjadi penyebabnya.
Helikopter Kobe Bryant jatuh saat dalam perjalanan menuju akademi miliknya, Mamba Academy. Semula, Bryant akan melatih dan menonton pertandingan basket di sana.
Â
Saksikan video terkait tewasnya Kobe Bryant ini:
Sempat Kesulitan
Sebelum berhasil mengevakuasi tiga tubuh, pihak setempat sempat kesulitan mencapai lokasi. Namun, pihak berwenang berjanji menuntaskan proses itu secepat mungkin.
"Kami akan melakukan pekerjaan kami dengan teliti, cepat, dan kesabaran," kata dokter Jonathan Lucas, seperti dilansir New York Times.
"Kami melakukan segalanya yang kami bisa untuk mengonfirmasi identitas dan memberikan kabar kepada keluarga korban," ujarnya lagi.
Advertisement
Mengejutkan
Sementara itu, meninggalnya Kobe Bryant mengejutkan NBA. Pemain Dallas Mavericks, Luka Doncic, mengaku sedih bukan main mendengar kabar tersebut.
"Tolong katakan ini tidak benar. Ini benar-benar mengguncang saya," katanya di Twitter, seolah tak percaya.
"Saya berharap ini bukan seorang pria sejati! Semoga bukan Kobe Bryant," timpal bintang NBA lainnya, Tristan Thompson.