Malaysia Lockdown, Kurniawan Dwi Yulianto: Lebih Aman di Rumah

Bukan tanpa penyebab Kurniawan Dwi Yulianto tidak berencana untuk kembali ke Tanah Air. Pemerintah Malaysia membatasi penerbangan untuk warga sipil.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 20 Mar 2020, 10:10 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 10:10 WIB
Kurniawan Dwi Yulianto
Pelatih Sabah FA, Kurniawan Dwi Yulianto. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Sabah - Keputusan Malaysia untuk lockdown membuat Kurniawan Dwi Yulianto tak bisa pulang ke tanah air. Pelatih Sabah FA itu pun memilih tetap di rumah selama pandemik virus corona berlangsung.

Sebelum pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown, Liga Super Malaysia (MSL) telah dihentikan oleh Malaysia Football League (MFL) selaku operator kompetisi. Para peserta juga dilarang beraktivitas, termasuk menggelar latihan.

Bukan tanpa penyebab Kurniawan Dwi Yulianto tidak berencana untuk kembali ke Tanah Air. Pemerintah Malaysia membatasi penerbangan untuk warga sipil. Perjalanan via udara diprioritaskan untuk pejabat pemerintah dan orang-orang sakit.

Selain itu, beberapa maskapai penerbangan juga untuk sementara menutup perjalanan dari Malaysia ke Indonesia atau sebaliknya merespons kebijakan lockdown di Negeri Jiran.

"Tidak ada rencana untuk pulang ke Indonesia karena kami memang tidak bisa ke mana-mana," ucap Kurniawan ketika dihubungi Bola.com, Kamis (19/3/2020).

"Penerbangan hanya untuk tugas-tugas penting seperti pejabat pemerintah, lalu kepentingan orang sakit. Jadi, mungkin untuk sementara waktu, lebih aman di sini saja," jelas Kurniawan Dwi Yulianto.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Aktivitas Kurniawan Dwi Yulianto

Sabah FA
Sofie Imam Faizal (kiri), menjadi asisten Kurniawan Dwi Yulianto di Sabah FA. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Di tengah lockdown Malaysia dan penyetopan MSL, Kurniawan memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga di Sabah, lokasi tempat tinggalnya. Selama di sana, pelatih kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu ditemani istri dan ketiga anaknya.

"Di rumah saja bersama keluarga. Lalu, mengajari anak-anak belajar. Saya juga kembali me-review pertandingan Sabah FA sebelumnya dan membuat program latihan mandiri untuk para pemain," tutur Kurniawan.

Saat kompetisi berhenti, bukan berarti Kurniawan dapat berleha-leha. Arsitek kelahiran 13 Juli 1976 tersebut tetap memonitor program latihan Rodoljub Paunovi dan kawan-kawan.

Saat ini, Kurniawan masih menunggu kapan MSL kembali diputar. Kompetisi tertinggi Liga Malaysia itu baru memainkan pekan keempat sebelum ditunda.

"Kami masih menunggu. Tapi tetap tergantung pemerintah Malaysia. Lockdown ini sampai 31 Maret 2020 dan akan dipikirkan langkah selanjutnya. Jadi tergantung situasi. Mungkin kalau pengidap virus Corona makin banyak bisa saja penundaan kompetisi lebih lama," jelas Kurniawan.

Disadur dari: Bola.com (penulis M Adiyaksa, editor Yusmei, published 20/3/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya