Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda dan 2 Bukti Siklus 40 Tahunan Masih Terulang

Olimpiade Tokyo 2020 seperti terkena deja vu 40 dan 80 tahun silam. Penundaan dilakukan karena pandemi Corona Covid-19.

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 25 Mar 2020, 19:05 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 19:05 WIB
Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020
Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020

Tokyo - Presiden IOC Thomas Bach dan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo, Selasa (24/3/2020) malam, resmi mengumumkan penundaan Olimpiade ke tahun depan. Keputusan tersebut diambil karena mempertimbangkan kondisi terkini terkait pandemi Corona Covid-19. Kesehatan dan keselamatan atlet, ofisial, hingga penonton menjadi prioritas utama.

Desakan untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade yang semestinya digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 ini sudah muncul beberapa pekan terakhir. Namun, Jepang sempat bergeming dan optimistis turnamen multicabor itu tetap bisa digelar sesuai rencana.

Namun, kondisi terkini membuat Jepang akhirnya membuat keputusan bijak.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) sudah menyetujui penundaan Olimpiade 2020. Abe mengaku berdiskusi langsung dengan Presiden IOC, Thomas Bach, melalui telepon tentang pengajuan penundaan tersebut. 

"Saya mengajukan penangguhan sekitar setahun dan Presiden (IOC) Thomas Bach merespons dengan menyetujui 100 persen," kata Abe, seperti dilansir BBC, Selasa (24/3/2020). 

Kemungkinan, Olimpiade 2020 akan digelar pada musim panas 2021.

Ini bukan kali pertama Jepang dibuat patah hati dengan penundaan Olimpiade. Sejarah mencatat, Jepang bahkan harus menghadapi kenyataan Olimpiade yang digelar di negara mereka, harus dibatalkan.

Pernah pula, saat sudah siap tampil, Olimpiade yang akan mereka ikuti, dibatalkan. Menariknya, tiga peristiwa itu terjadi dalam selang waktu 40 tahun.

Fakta ini membuat Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, berkata keras dengan menganggap Olimpiade seperti punya "kutukan". "ini masalah yang terjadi setiap 40 tahun sekali. Ini kutukan Olimpiade, dan ini fakta," kata Aso, yang dikenal kontroversial, dilansir dari The Guardian.

Terkait hal itu, berikut rangkuman dua Olimpiade yang batal digelar, yang dianggap kutukan siklus 40 tahun seperti disampaikan Taro Aso tersebut.

1. Olimpiade Tokyo 1940

Tentara Jepang pada Perang Dunia II (Wikimedia Commons)
Tentara Jepang pada Perang Dunia II (Wikimedia Commons)

Olimpiade Tokyo 1940 batal diselenggarakan akibat meletusnya Perang Dunia II. Militer Jepang melakukan serangan ke China pada 1938.

Awalnya Jepang ingin Olimpiade tetap digelar setelah perang usai. Namun, venue-venue pertandingan dibangun dengan kayu karena besi dan baja dibutuhkan militer Jepang untuk perang.

Jepang pun akhirnya memutuskan batal menjadi tuan rumah Olimpiade pada Juli 1938.

Olimpiade Moskow 1980

Logo olimpiade
Logo Olimpiade. (AFP/Raphael Alves)

40 tahun kemudian, Olimpiade Moskow 1980 juga mengalami pembatalan. Kondisi ini terjadi karena para peserta melakukan boikot pelaksanaan Olimpiade termasuk Jepang dan Indonesia.

Pangkal masalah dari pemboikotan ini adalah sebagai protes atas perang Uni Soviet-Afganistan. Saat itu, Uni Soviet berusaha mempertahankan kekuasaan di Afganistan.

 

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari Bola.com (Penulis Hanif Sri Yulianto / Editor Aning Jati, Published 25/3/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya