Alisson Becker: Benteng Pertahanan Liverpool di Salzburg

Sejak membeli Allison dari AS Roma, seharga 80 juta euro, manajer Liverpool, Jurgen Klopp, sudah yakin timnya mendapat kiper hebat.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 27 Mar 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 17:30 WIB
Ballon d'Or 2019
7. Alisson Becker - Liverpool : 67 Voting. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Liverpool - Alisson Becker merupakan kiper Liverpool sejak 2018. Selama dua tahun ini, dia menjadi benteng pertahanan terakhir The Reds, sebutan Liverpool, demi meraih gelar.

Tahun 2019 merupakan penampilan terbaiknya bersama Liverpool, dengan meraih tiga gelar, yakni Piala Super Eropa, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.

Sementara untuk di Liga Inggris, kiper berkebangsaan Brasil tersebut telah mencatatkan 31 clean sheet hanya dalam dua musim. Alloson hanya merasakan dua kekalahan di Liga Inggris dari 58 pertandingan.

Sejak membeli Allison dari AS Roma, seharga 80 juta euro, manajer Liverpool, Jurgen Klopp sudah yakin timnya mendapat kiper hebat.

"Kami tahu kami mendapatkan kiper yang sangat bagus: karakternya, betapa tenangnya dia, banyak membantu kami. Teknik kipernya meningkat dan membaik. Dia bisa membuat hal-hal sulit terlihat mudah," ujar Klopp, dalam situs resmi Liverpool.

Benteng di Salzburg

Liverpool Gagal Juara
Federasi Sepak Bola Inggris (FA) terpaksa harus melakukan penundaan liga karena sudah ada pelaku sepak bola di Inggris yang terkena virus Corona. Tercatat, manajer Arsenal, Mikel Arteta dan punggawa Chelsea, Callum Hudson-Odoi. (AP/Rui Vieira)

Liverpool memang sudah gagal mempertahankan gelar Liga Champions, setelah musim ini disingkirkan Atletico Madrid di babak 16 besar. Namun, Alisson punya kisah heroik sebagai benteng terakhir Liverpool di ajang ini.

Desember 2019, dia membantu Liverpool meraih kemenangan 2-0 di kandang Salzburg pada fase gugur Liga Champions. Dalam laga tersebut, kiper berusia 27 tahun itu melakukan penyelamatan ganda dari aksi Hwang Hee-Chan dan Takumi Minamino, yang sudah bergabung denga Liverpool.

"Dalam situasi ini, dia menutup sudut, membuat blok pertama dan kemudian bereaksi dengan cepat untuk menyerang bola kedua. Ketika jatuh, dia ada di sana dengan pendekatan positifnya. Dia menyerang bola alih-alih menunggu sehingga dia bisa mencoba mendorongnya menjauh dari gawang. Sekali lagi, dia tenang dan dia bereaksi cepat," ucap John Achterberg, pelatih kiper Liverpool.

Kehebatan Alisson

Achterberg juga mengungkapkan kehebatan yang dimiliki Alisson. Eks kiper AS Roma itu bisa membaca permainan dan memulai dari belakang dengan berpikir cepat.

"Dia adalah penjaga gawang dengan kaki yang hebat, jadi dia selalu berpikir ke depan. Dalam situasi ini, dia perlu membuat keputusan yang tepat. Kami mempertahankan tinggi sebagai tim dan dia berada di garis lulus dan membaca bola ke ruang," ujarnya mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya