Haruskah Menunda Kehamilan Saat Pandemi Corona Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Kebingungan dialami perempuan yang berencana memiliki anak, apakah harus menundanya di tengah pandemi corona Covid-19?

oleh Fimela Editor diperbarui 08 Apr 2020, 17:25 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 17:25 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Jakarta - Pandemi corona Covid-19 telah menggagalkan segala macam rencana banyak orang. Mulai dari pernikahan, liburan, serta acara dan kegiatan lain yang melibatkan banyak massa.

Kebingungan juga meliputi para perempuan yang berencana memiliki anak. Apakah harus menunda kehamilannya, mengingat tidak ada prediksi pasti kapan pandemi corona COvid-19 berakhir.

Melansir dari byrdie.com, Dr. Brian Levine, mitra pendiri dan direktur praktik CCRM Fertility New York, mengatakan pada saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, belum merekomendasikan kontrasepsi universal.

"Ini karena tidak ada informasi yang menghubungkan infeksi Covid-19 aktif dengan hasil kehamilan yang nantinya akan merugikan, baik ibu dan anak itu sendiri. Mengingat betapa baru pandemi ini, dan kurangnya data seputar pandemi ini, American Society for Reproductive Medicine telah mengeluarkan pernyataan tentang menjadi hati-hati sebelum melanjutkan rencana kehamilan dengan IVF atau teknologi reproduksi buatan," ujarnya.

Dengan kata lain, tidak ada bukti kuat untuk mendukung gagasan jika corona Covid-19 dapat berdampak negatif pada perempuan hamil, janin yang sedang tumbuh, atau meningkatkan risiko keguguran. Tetapi karena virus dan demam biasanya menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil, tentu saja itu bisa jadi bagian dari kemungkinan.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Jadi Apakah Harus Menunda?

[Fimela] Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil | unsplash.com/@naaatsnaps

Jadi, apakah kamu harus menunda rencana kehamilan atau tidak? Seperti dicatat Dr. Levine, belum ada rekomendasi untuk kontrasepsi universal.

"Jika seseorang berusia 42 tahun dan berusaha untuk hamil, dia mungkin mengatakan dia tidak punya waktu untuk menunggu dalam waktu yang lama. Tapi jika seseorang berusia 30 tahun, akan lebih memungkinkan untuk menunggu beberapa bulan setelah pandemi COVID-19 tidak lagi mengancam, lanjutnya. 

Ia juga menambahkan jika menunggu bukan berarti kamu harus berhenti merencanakan. Tentunya sambil mengubah gaya hidup sehat, seperti berhenti minum alkohol atau merokok sambil menunggu wabah mereda.

Tidak ada cara yang benar atau salah untuk mendekati rencana kehamilan di saat seperti ini, karena seperti yang sudah dikatakan di atas, COVID-19 termasuk jenis virus baru dan tidak banyak data yang bisa didapat tentang virus ini . Jadi gunakan penilaian terbaik kamu, ingatlah untuk terus menjaga jarak sosial, serta rajin cuci tangan.

(Iffah Nurahmah) 

Disadur dari Fimela.com (Editor Novi Nadya, Published 8/4/2020)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya