Liputan6.com, Roma - Operator Liga Italia mengutarakan keinginan mereka untuk menuntaskan musim 2019-2020. Namun, keinginan itu mendapat tentangan dari tujuh klub Serie A.
Kompetisi Liga Italia ditangguhkan sejak 10 Maret 2020 akibat pandemi virus corona Covid-19. Kelanjutan kompetisi sampai saat ini belum bisa ditentukan.
Baca Juga
Walaupun berhasrat menyelesaikan Liga Italia musim 2019-2020, tapi Lega Calcio menekankan pihaknya akan mematuhi semua rehgulari yang dikeluarkan FIFA, UEFA, dan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) serta patuh kepada protokol-protokol medis demi melindungi para pemain.
Advertisement
"Dewan Liga Italia telah bertemu dan menghasilkan suara bulat, mengonfirmasi niat menyelesaikan musim 2019/2020, apabila pemerintah mengizinkan untuk dilanjutkan," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Operator Liga Italia, seperti dilansir AFP.
Tujuh klub Serie A yang menolak Liga Italia musim ini dilanjutkan yakni Sampdoria, Udinese, Brescia, Torino, Cagliari, Genoa, dan SPAL. Mereka menilai risikonya terlalu besar untuk melanjutkan kompetisi.
Enam dari tujuh klub yang menolak itu berasal dari wilayah utara Italia, yang merupakan lokasi terparah di Negeri Pizza itu selama pandemi corona Covid-19 sejauh ini.
Bertemu FIGC
Pemerintah Italia telah menetapkan lockdown hingga 3 Mei 2020. Situasi akan dilihat lebih dulu sebelum memutuskan apakah pemberlakukan lockdown diperpanjang atau berakhir.
Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, segera rapat dengan FIGC pertengahan pekan ini. Spadafora menegaskan bahwa dirinya menolak menjamin tim olahraga di Italia menggelar pertandingan, atau bahkan untuk sekadar berlatih bersama.
Advertisement
Ciptakan Ilusi
Spadafora mengaku akan sangat berhati-hati dalam melakukan evaluasi sebelum benar-benar mengeluarkan rekomendasi. Dia tidak mau menciptakan ilusi tentang kelanjutan kompetisi.
"Saya tidak menjamin kompetisi bisa kembali dimulai atau tim diizinkan berlatih bersama pada 4 Mei 2020, terutama jika situasi di negara ini tidak membaik," tegas Spadafora.