Texas - Marc Marquez, Casey Stoner, Jorge Lorenzo sampai Valentino Rossi. Empat pembalap ini bisa meraih banyak kemenangan ketika kariernya di MotoGP masih seumur jagung.
Hanya saja sudah tentu, tidak semua pembalap bisa merasakan karier secemerlang keempatnya. Banyak pembalap harus bekerja sangat keras untuk sekadar meraih kemenangan pertama di MotoGP.
Mereka bahkan menanti begitu lama, bahkan ada yang sampai ratusan lomba sebelum merasakan kemenangan debut di MotoGP. Nama-nama ini cukup beruntung.
Advertisement
Karena ada juga pembalap yang harus mengakhiri karier di MotoGP tanpa meraih kemenangan satu pun.
Berikut Bola.com mengumpulkan nama-nama pembalap dengan penantian sangat lama sebelum meraih kemenangan perdana di MotoGP.
1. Danilo Petrucci (124 lomba sebelum kemenangan perdana)
Karier Danilo Petrucci terbilang baru menjulang ketika usianya tidak lagi muda. Terbukti mengikuti MotoGP sejak musim 2012, Petrucci baru bisa merasakan kemenangan perdana di tahun 2019.
Karier pembalap asal Italia ini mulai menjulang bersama tim satelit Pramac Ducati pada musim 2015. Tahun tersebut, ia untuk kali pertama naik podium di kelas MotoGP saat finis kedua pada lomba di Sirkuit Silverstone.
Empat tahun di Pramac, ia terus membuktikan diri. Puncaknya ketika Ducati berpisah dengan Jorge Lorenzo musim 2019, tim pabrikan asal Italia itu memutuskan untuk mengorbitkan Petrucci.
Petrucci pun membayar kepercayaan Ducati lewat kemenangan di lomba kandang tim dan juga dirinya di Sirkuit Mugello. Dia butuh 124 lomba sebelum menang di MotoGP Italia.
Advertisement
2. Cal Crutchlow (98 lomba sebelum kemenangan perdana)
Seperti Petrucci, Crutchlow merupakan contoh untuk sukses di MotoGP memang butuh kerja keras, kesabaran dan kesempatan sebanyak mungkin.
Crutchlow bahkan harus berganti-ganti tim sebelum meraih kemenangan perdana. Dari Yamaha Tech 3, Ducati, sampai dengan kini LCR Honda.
Pembalap asal Inggris itu akhirnya finis terdepan pertama di MotoGP Ceko tahun 2016. Itu merupakan lomba ke-98 dirinya sebelum menjejak podium pertama MotoGP.
Sayangnya sampai kini, saat usianya menginjak 34 tahun, ia belum diberikan kepercayaan untuk memperkuat tim pabrikan Honda.
3. Jack Findlay (82 lomba sebelum kemenangan perdana)
Pada eranya banyak pembalap mengikuti lebih dari satu kelas di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Langkah tersebut turut dilakukan Jack Findlay.
Namun di kelas tertinggi yang saat itu masih bernama kelas 500cc, Findlay kali pertama berkiprah pada musim 1958 dan baru merasakan kemenangan di tahun 1971.
Kala itu, ia finis pertama pada lomba GP Ulster atau lomba ke-82 dirinya di kelas tertinggi sebelum finis pertama. Namun sampai mengakhiri karier, Findlay urung merasakan titel juara dunia dan hanya merasakan tiga kemenangan.
Advertisement
4. Sete Gibernau (72 lomba sebelum kemenangan perdana)
Sete Gibernau berkiprah ketika kelas tertinggi masih bernama 500cc tahun 1997. Meski berulang kali naik podium, pembalap asal Spanyol ini akhirnya baru merasakan kemenangan perdana tahun 2001.
Saat itu, Gibernau finis pertama pada lomba di Valencia. Itu adalah kemenangan perdana sang pembalap setelah menjalani 72 lomba di kelas tertinggi.
Dalam perjalanannya, Gibernau juga urung mendapat titel juara dunia. Meski pada musim 2003-2004, ia sempat berturut-turut berstatus runner-up.
5. Andrea Iannone (61 lomba sebelum kemenangan perdana)
Rekam jejak Andrea Iannone identik dengan Petrucci. Dia sama-sama mengawali karier bersama tim satelit Pramac Ducati lalu diorbitkan ke tim pabrikan yang identik dengan kelir merah itu.
Iannone pun baru finis pertama pada lomba di Sirkuit Red Bull Racing, Austria tahun 2016. Kemenangan saat itu sangat penting buat Ducati.
Karena mengakhiri puasa kemenangan Ducati sejak era kejayaan Casey Stoner. Di MotoGP Austria 2016, Iannone menjalani lomba ke-61 di kelas tertinggi.
Sumber: Dari berbagai sumber
Disadur dari Bola.com (Hendry Wibowo/Hendry Wibowo, published 23/4/2020)
Advertisement