3 Hal yang Mungkin Belum Diketahui Tentang Kai Havertz, Pemain Incaran Liverpool dan MU

Gelandang Bayer Leverkusen Kai Havertz adalah pemain masa depan Timnas Jerman. Ia diminati sejumlah klub besar Eropa karena performa briliannya.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 04 Jun 2020, 10:17 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2020, 13:00 WIB
Pesona Kai Havertz, Wonderkid Bayer Leverkusen Incaran Klub Eropa
Gelandang Leverkusen, Kai Havertz, saat merayakan golnya ke gawang RB Leipzig dalam laga lanjutan kompetisi Bundesliga di Leverkusen, Jerman pada 6 April 2019. Bayer Leverkusen menang 2-1 atas Leipzig. (AFP/Hasan Bratic)

Liputan6.com, Jakarta - Kai Havertz adalah salah satu bintang muda Bundesliga. Gelandang berusia 20 tahun ini adalah salah satu harapan Timnas Jerman di masa depan.

Bahkan, Kai Havertz dianggap sebagai calon pemenang Ballon d'Or. Ia sepertinya akan semakin kuat dengan setiap pertandingan yang dijalani.

Reputasi bintang kelahiran Aachen tersebut mulai melejit pada musim lalu setelah mencetak 20 gol di semua kompetisi. Ia juga mencatat tujuh assist saat Bayer Leverkusen finis keempat di Bundesliga dan mencapai babak sistem gugur Liga Europa.

Performa yang mengesankan membuat Kai Havertz menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Mulai dari Manchester United, Liverpool, Barcelona, hingga Real Madrid dikabarkan tertarik pada jasanya.

Namun, selain menjadi pemain yang brilian, apa lagi yang perlu diketahui tentang pemain Jerman itu?Berikut tiga hal tentang Kai Havertz yang belum mungkin belum pernah terdengar seperti dikutip dari Ronaldo.com.

 

1. Sekolah Lebih Penting daripada Liga Champions

Pesona Kai Havertz, Wonderkid Bayer Leverkusen Incaran Klub Eropa
Gelandang Leverkusen, Kai Havertz, berebut bola dengan bek Juventus, Daniele Rugani, dalam laga Grup D Liga Champions di Leverkusen, Jerman pada 11 Desember 2019. Bayer Leverkusen kalah 0-2 atas Juventus. (AFP/Inas Fassbender)

Kai Havertz, yang berusia 17 tahun baru keluar dari akademi Bayer Leverkusen pada 2017, tapi sudah menjadi anggota tim utama yang sudah mapan.

Havertz menjadi berita utama pada Maret 2017 karena absen dari laga babak 16 besar Liga Champions menghadapi Atletico Madrid untuk berkonsentrasi pada studinya. Karena ujian sekolahnya penting, ia memilih untuk pendidikannya terlebih dahulu.

Meski demikian, Leverkusen mendukung keputusan Havertz. "Hasil akhir yang baik adalah penting - tidak hanya di lapangan sepak bola. Semoga beruntung Kai Havertz dengan ujianmu!" tulis Leverkusen di akun Twitter resminya.

Leverkusen harus puas bermain imbang tanpa gol melawan Atletico pada leg kedua. Sehingga, Die Werksell, sebutan Leverkusen, kalah agregat 2-4.

 

2. Penerus Ballack, Ozil, atau Kroos?

Pesona Kai Havertz, Wonderkid Bayer Leverkusen Incaran Klub Eropa
Gelandang Leverkusen, Kai Havertz, berusaha melewati pemain Werder Bremen dalam final DFB Pokal di Leverkusen, Jerman pada 6 Febuari 2018. Bayer Leverkusen menang 4-2 atas Werder Bremen. (AFP/Federico Gambarini)

Kai Havertz telah dibandingkan dengan tiga legenda Timnas Jerman. Mesut Ozil, khusunya, karena ia menjadikan gelandang Arsenal itu sebagai panutan

"Aman untuk mengatakan saya menyalin banyak dari dia. Saya hanya suka bagaimana dia bermain," kata Havertz tentang Ozil."

Dengan gaya yang sama, ia menambahkan: "Saya pikir gaya permainan kami agak mirip, jadi saya mencoba belajar banyak dari menontonnya."

Mantan kapten Timnas Jerman Michael Ballack, yang bermain untuk Bayer Leverkusen, adalah nama besar lainnya yang dibandingkan dengan Havertz.

Satu nama lagi adalah gelandang Real Madrid Toni Kroos. Kroos juga pernah bermaun untuk Bayer Leverkusen pada 2009-19.

 

3. Pemecah Rekor

Pesona Kai Havertz, Wonderkid Bayer Leverkusen Incaran Klub Eropa
Gelandang Leverkusen, Kai Havertz, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang FC Porto dalam laga UEFA Europa League di Stadion Dragao, Porto pada 27 Februari 2020. Bayer Leverkusen menang 3-1 atas Porto. (AFP/Miguel Riopa)

Sebelum Florian Wirtz memasuki panggung pada Mei 2020, Kai Havertz adalah debutan termuda Bayer Leverkusen di Bundesliga. Dia membuat penampilan pertamanya pada Oktober 2017, berusia 17 tahun dan 126 hari.

Kavertz kemudian memecahkan rekor Timo Werner sebagai pesepak bola termuda dalam sejarah untuk membuat 50 penampilan Bundesliga pada usia 18 tahun dan 307 hari. Selanjutnya, dia menjadi pencetak gol termuda Leverkusen pada usia 19 tahun, tujuh bulan, dan 16 hari.

Havertz membuat sejarah lagi musim lalu dengan mencetak 17 gol, yang paling banyak dicetak seorang remaja dalam satu musim di Bundesliga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya